Kemendikbud Beri Wadah Mahasiswa untuk Jadi Wirausahawan Muda

Kolom

Kemendikbud Beri Wadah Mahasiswa untuk Jadi Wirausahawan Muda

Afrizal Naufal Ghani - detikJatim
Selasa, 20 Agu 2024 14:17 WIB
Afrizal Naufal Ghani, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Foto: Universitas Airlangga
Jakarta -

Kemampuan berwirausaha atau entrepreneur skill memang sudah sepantasnya dimiliki oleh semua individu. Bukan hanya untuk mereka yang ingin mengembangkan bisnis, bahkan untuk mereka para pekerja pun, kemampuan berwirausaha akan membentuk diri sebagai pribadi yang terus bertumbuh.

Sayangnya, pendidikan formal kerap kali hanya berfokus pada teori-teori formal dan kurang memberikan ruang bagi pengembangan keterampilan praktik berwirausaha. Di kalangan mahasiswa, berwirausaha terkesan hanya memiliki kedekatan dengan satu atau dua fakultas saja, misalnya fakultas ekonomi. Sisanya, kemampuan berwirausaha minim diajarkan. Padahal, dengan populasi manusia yang besar, Indonesia membutuhkan lebih banyak wirausahawan baru.

Program teranyar Menteri Nadiem, Wirausaha Merdeka, diharapkan akan menjawab tantangan sosial tersebut. Wirausaha Merdeka menjadi salah satu inisiatif konkret untuk menumbuhkan lebih banyak lagi pengusaha muda, khususnya di kalangan mahasiswa. Program ini sengaja dirancang untuk mengembangkan keterampilan wirausaha mahasiswa dengan memberikan pengalaman, pendampingan, hingga pendanaan secara langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sana, mahasiswa akan belajar tentang bagaimana menjalankan bisnis secara langsung. Bukan hanya sekadar materi tertulis yang diajarkan, mereka akan dipaksa untuk terjun langsung dan merasakan bagaimana dinamika bisnis berlangsung. Berbagai macam tantangan akan dihadapi dan menjadi pengalaman berharga nantinya.

Ada beberapa alasan mengapa program Wirausaha Merdeka menjadi inisiatif konkret untuk mendukung pertumbuhan wirausaha muda di Indonesia. Pertama, Wirausaha Merdeka berperan penting untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa.

ADVERTISEMENT

Mahasiswa akan diajak untuk dapat keluar dari zona nyamannya ketika belajar teori-teori tentang bisnis. Mahasiswa akan dibekali dengan materi untuk membuat bisnis secara konkret. Dengan ini, mereka akan didorong untuk berpikir kreatif dan inovatif dengan melihat kebutuhan masyarakat yang nantinya akan dijadikan sebagai ide bisnis.

Mereka akan menjalankan alur bisnis sedari awal hingga akhir. Mulai dari perencanaan, pengembangan, pemasaran, hingga manajemen keuangan. Kemampuan ini tidak hanya akan bermanfaat bagi mahasiswa di dunia bisnis saja, melainkan untuk kehidupan sehari-harinya. Secara tidak langsung, di kehidupan harian, manusia membutuhkan kemampuan mengatur keuangan, kan?

Kedua, Wirausaha Merdeka memfasilitasi pembangunan jaringan bisnis. Bukan hanya menyuruh mahasiswa membuat bisnis. Program ini juga akan memfasilitasi mahasiswa untuk bertemu dengan sesama pengusaha muda, mentor bisnis, hingga investor. Jejaring inilah yang nantinya diharapkan akan mengakselerasi bisnis yang dibangun oleh mahasiswa.

Program ini memberikan wadah komprehensif untuk mahasiswa, bukan hanya sekadar materi-materi bisnis yang sebenarnya juga bisa didapatkan melalui kanal media sosial. Jaringan bisnis yang disediakan tentunya sangat bermanfaat untuk keberlangsungan bisnis mahasiswa di masa yang akan datang.

Ketiga, Wirausaha Merdeka memberikan dukungan mentor berpengalaman. Salah satu yang menarik adalah program ini tidak hanya membiarkan mahasiswa berjalan seorang diri. Mentor yang diberikan untuk setiap peserta akan menjadi pembimbing yang akan memberikan saran, pandangan, hingga timbal balik untuk setiap mahasiswa.

Apalagi, mentor yang diberikan merupakan mereka yang sudah berpengalaman di bidangnya. Bukan hanya sekadar ilmu yang akan diberikan, mentor-mentor tersebut juga telah memiliki jaringan bisnis yang harapannya akan ikut serta membantu rintisan usaha yang sedang dibangun oleh mahasiswa.

Keempat, Wirausaha Merdeka berkontribusi aktif terhadap perekonomian lokal. Dengan terciptanya bisnis-bisnis baru, tentu juga akan menciptakan lapangan kerja yang akan mendorong perekonomian di daerah tersebut. Alhasil, kampus tidak hanya sekadar menjadi pabrik penghasil pencari kerja sebagaimana yang diisukan selama ini. Dengan program ini, kampus juga ikut menjadi akselerator perekonomian.

Program ini juga akan menjadikan kampus sebagai penghasil wirausahawan muda yang kelak memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar. Mahasiswa, nantinya, benar-benar akan menjadi wirausahawan yang mandiri dan merdeka.

Afrizal Naufal Ghani, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga




(ega/ega)


Hide Ads