Peserta Upacara HUT Ke-79 RI Jember Tembus 20 Ribu akan Didaftarkan MURI

Peserta Upacara HUT Ke-79 RI Jember Tembus 20 Ribu akan Didaftarkan MURI

Auliyau Rohman - detikJatim
Minggu, 18 Agu 2024 12:45 WIB
Sepatu paskibra Jember lepas saat upacara
Paskibraka Jember ikut upacara HUT ke-79 RI (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Surabaya -

Untuk pertama kalinya, Pemkab Jember menggelar upacara HUT RI di Stadion Jember Sport Garden (JSG), Sabtu (17/8/2024). Upacara HUT ke-79 RI ini dihadiri 20 ribu peserta. Bupati Hendy Siswanto berencana mendaftarkan ke Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Dalam acara tersebut, Bupati Hendy memimpin upacara dengan memakai pakaian adat Sumatra Barat. Orang nomor satu di Jember ini memimpin upacara di hadapan kurang lebih 20 ribu peserta dan tamu undangan.

"Ini upacara pengibaran bendera pertama kalinya yang digelar di Stadion JSG dan dengan peserta terbanyak mencapai 20.000 peserta," kata Hendy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nantinya, ini akan kita ajukan ke Museum Rekor Indonesia (MURI) dan kita catatkan sebagai upacara bendera dengan jumlah peserta terbanyak," sambungnya.

Tak lupa, Hendy juga memuji para anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Menurutnya, seluruh anggota Paskibraka menjalankan tugas dengan baik selama upacara berlangsung.

ADVERTISEMENT

"Kita tetap apresiasi adik-adik Paskibraka, kejadian kecil seperti ini tidak menyurutkan semangat mereka. Tugas mereka ini mulia, mengibarkan sang saka merah putih setinggi-tingginya, kita harus tetap beri semangat pada mereka," ujar Hendy.

Sebelumnya, ada peristiwa unik di balik suksesnya upacara HUT ke-79 RI di Jember. Upacara tersebut diwarnai dengan lepasnya sepatu anggota Paskibraka saat sedang bertugas mengibarkan bendera.

Anggota Paskibraka yang sepatunya terlepas itu bernama Sely Wati, salah satu siswi kelas XI asal SMAN 1 Kencong. Sepatu miliknya lepas saat dirinya bersama anggota Paskibraka lain sedang melakukan proses pengibaran bendera dalam Upacara peringatan HUT ke-79 RI di Stadion Jember Sport Garden (JSG), Kecamatan Ajung pada pukul 08.30 WIB.

Saat ditanya wartawan, Sely mengaku sepatu yang ia kenakan memang terasa longgar dan tidak nyaman, sehingga lepas saat sedang melakukan proses langkah tegap.

"Iya sepatunya longgar, nggak nyaman juga. Sepatu yang copot itu sebelah kiri. Sepatu kanan dan kiri longgar, itu sudah terasa dari tadi pagi sebelum pengibaran bendera, tapi yang sepatu kanan masih bisa saya tahan," kata Sely.

Namun demikian, lanjut Sely, dirinya masih terus mengikuti proses pengibaran bendera sampai selesai, meski kaki sebelah kiri tak mengenakan sepatu.

"Alhamdulillah, meskipun sepatu saya lepas itu nggak mengganggu proses pengibaran bendera. Saya dan teman-teman lain terus mengikuti instruksi mulai dari proses masuk, pengibaran sampai keluar dari lapangan upacara," pungkasnya.




(auh/fat)


Hide Ads