Sejumlah Jalan dan Gang-gang di Surabaya Ditutup, Warga Khusyuk Tirakatan

Sejumlah Jalan dan Gang-gang di Surabaya Ditutup, Warga Khusyuk Tirakatan

Aprilia Devi - detikJatim
Jumat, 16 Agu 2024 20:40 WIB
barikan di surabaya jelang hut ri
Warga Surabaya menggelar malam tirakatan (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Menyemarakkan HUT ke-79 Republik Indonesia warga di Surabaya menggelar malam tirakatan. Kegiatan ini juga digelar sebagai wujud rasa syukur warga.

Pantauan detikJatim, sejumlah ruas jalan di kampung-kampung pun ditutup untuk melakukan malam tirakatan ini.

Seperti di Jalan Wonosari RT 21 RW 7 Kelurahan Wonokusumo. Puluhan emak-emak berkumpul memakai seragam warna merah menggambarkan semangat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga, Amira mengatakan tradisi tirakatan ini setiap tahun digelar.

"Setiap tahun. Kalau di sini ibu-ibu, ada anak muda juga. Jalanannya memang ditutup untuk warga menggelar tikar," ujar Amira kepada detikJatim, Jumat (16/8/2024).

ADVERTISEMENT

Mereka juga memanjatkan doa sekaligus mengucap syukur atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

Pemandangan serupa juga terjadi di Jalan Kutisari Utara gang IV, Kelurahan Kutisari. Puluhan orang mulai dari dewasa hingga anak-anak ikut dalam malam tirakatan.

barikan di surabayaEmak-emak kompak berseragam merah saat barikan di Surabaya/ Foto: Aprilia Devi

Salah satu warga, Pratama mengaku kerap menyempatkan mengikuti kegiatan ini sejak beberapa tahun ke belakang.

"Setiap tahun ada. Di sini anak-anak juga ikut. Ada penyerahan hadiah lomba-lomba 17 Agustus," ujarnya.

Begitupun di Jalan Jalan Manyar Sabrangan VIII A, perwakilan pemuda yang turut menyelenggarakan malam tirakatan, Sakti Sigap, mengatakan warga khusyuk berdoa sekaligus antusias menyemarakkan suasana HUT ke-79 RI.

"Agenda doa bersama pasti diselenggarakan. Lalu setelah itu ada doorprize untuk warga seru-seruan," ungkapnya.

Sementara di Jalan Gunung Anyar Baru III, puluhan warga tampak guyub rukun merayakan hari kemerdekaan ini.

"Di sini bahkan sampai jam 23.00 WIB, warga kompak dan antusias. Setelah tirakatan dilanjut melekan (begadang) bareng. Ada makanan juga yang disuguhkan," kata salah satu warga, Elisa.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads