Beberapa hotel mengaku dirugikan peretasan yang terjadi pada akun bisnis Google selama beberapa hari ini. Pasalnya, tamu-tamu tertipu dengan modus nomor telepon dan rekening palsu milik hacker.
Tentu saja kondisi ini berimbas kepada citra perusahaan.
Seperti yang diungkapkan Corporate Marketing Communication Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts, Prita Gero. Dia mengaku salah satu hotelnya di Surabaya Santika Premiere Gubeng mengalami peretasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut ada customer yang sempat tertipu hacker yang meretas akun bisnisnya di Google. Hotel yang semula memiliki harga mulai Rp 950 ribu hingga Rp 1,950 juta, diubah hacker mulai harga Rp 150 ribu hingga Rp 600ribu.
"Ada tamu yang sempat transfer ke rekening yang bukan milik kami. Kami sudah menginformasikan bahwa hotel-hotel secara nasional sedang mengalami peretasan. Dia mendapatkan harga kamar Rp 150.000, itu kan sangat mencurigakan," ujar Prita saat dihubungi detikJatim, Selasa (13/8/2024).
Pihaknya berupaya terus menyampaikan imbauan ke masyarakat agar tidak melakukan transaksi k nomor rekening pribadi atau di luar rekening resmi PT.
"Kami juga terus berupaya melakukan perubahan nomor telepon dan nomor rekening di Google yang diretas agar kembali sesuai dengan milik perusahaan. Selain itu kami juga membuat imbauan dan pengumuman kepada masyarakat," jelas Prita.
Hal senada diungkap Cluster Marketing Communication Manager at Tanly Hospitality Group Septian Reca. Salah satu hotelnya, Vasa Hotel Surabaya melakukan berbagai upaya mengatasi masalah peretasan ini.
Termasuk menyampaikan imbauan melalui seluruh akun media sosial hotel, dibantu akun media sosial karyawan agar masyarakat selalu waspada.
"Kita juga sempat report ke pihak Google. Kemudian kami juga melakukan tindakan preventif cek akun Google Business setiap 15 menit untuk seluruh hotel kami," jelas Reca.
Sementara PR & Marcomm Executivenya Hotel Grand Darmo Suite Surabaya, Avinanda Maria mengatakan pihaknya mengimbau secara berkala soal eretasan ini.
"Imbauan lewat media sosial terus kita lakukan agar seluruh transaksi melalui nomor rekening resmi. Kami juga berterima kasih dengan PHRI yang membantu rekan-rekan hotel mengatasi permasalahan ini," ungkap Avinanda.
Sebelumnya, 98 hotel di Jawa Timur menjadi korban peretasan hacker pada akun bisnis Google.
Modus peretasan yang terjadi adalah penggantian nomor telepon dan rekening resmi hotel yang tertera di Google.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim pun telah melaporkan peretasan ini ke Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim pada Senin (12/8/2024).
(dpe/fat)