.webp)
"Kerusakan secara keseluruhan diperkirakan sekitar 30-40%. Cuman banyak kerusakan di tanaman yang jadi border di pinggir-pinggir taman itu," ujar Kabid Ruang Terbuka Hijau DLH Kota Malang, Laode KB Al Fitra saat dikonfirmasi, Senin (12/8/2024).
Petugas DLH Kota Malang untuk melakukan pembersihan pada Senin (12/8/2024). Rencananya tanaman yang rusak akan dilakukan pembenahan.
"Mulai hari ini kita benahi yang keinjak-injak. Untuk penggantian tanaman yang rusak masih kita lakukan perhitungan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Kalau kita perkirakan sekitar Rp 75-100 juta. Pembenahan menggunakan anggaran pemeliharaan," terangnya.
Fitra mengatakan sebenarnya DLH Kota Malang sudah melakukan antisipasi agar taman tidak rusak saat perayaan HUT ke-37 Arema. Mulai dari pemasangan garis pembatas hingga menempatkan petugas untuk menjaga.
"Jadi sudah ada garis pembatas sampai barikade. Kemudian ada petugas Satpol PP Kota Malang dan DLH Kota Malang yang berjaga agar massa tidak masuk dan mengakibatkan taman rusak," tuturnya.
"Tapi bagaimana lagi pada saat malam itu penerangan kurang dan ketika petugas melihat itu aman aman saja. Besok paginya saat terang baru kelihatan kalau banyak tanamannya itu rusak," sambungnya.
Informasi yang dihimpun, Alun-Alun Tugu Malang sebelumnya telah direvitalisasi dan dinyatakan rampung pada Oktober 2023. Revitalisasi yang dilakukan meliputi pembongkaran pagar pembatas, pelebaran pedestrian, penambahan lampu hias, penambahan air mancur hingga penataan ulang taman.
Total biaya yang digelontorkan dalam revitalisasi saat itu cukup fantastis. Pemkot Malang menganggarkan biaya revitalisasi Alun-Alun Tugu Malang sebesar Rp 5,3 miliar.
(dpe/fat)
