PDI Perjuangan (PDIP) belum menentukan arah dukungan untuk Pilgub Jatim 2024. PDIP masih berkomunikasi intens dengan PKB untuk membentuk koalisi di Pilgub Jatim 2024.
Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno mengatakan komunikasi dengan PKB berjalan lancar. Hanya saja, perkara posisi siapa yang jadi Cagub dan Cawagub masih alot.
"Ya pasti lah (masih alot) dalam pembicaraan itu kan ada namanya omong-omongan yang perlu match kan gitu. Biasa kan untuk bagaimana kita memutuskan di depan atau belakang (cagub atau sebagai cawagub)," kata Untari di Surabaya, Jumat (9/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski masih alot, Untari memastikan komunikasi antara PDIP dan PKB tetap berjalan. Jika kesepakatan sudah terjadi, maka kedua partai kata Untari akan segera mengumumkan ke publik.
Lebih lanjut Untari mengatakan PDIP nantinya akan mengusung cagub-cawagub yang punya komitmen kuat mengentaskan kemiskinan di Bumi Majapahit
"Menurut saya kita sudah masuk 1 digit kemiskinan yakni tinggal 9,46 persen. Itu kalau bisa diturunkan lagi jadi 8 atau 7 persen bisa jadi agenda sangat penting bagi kita. Karena sesungguhnya kesejahteraan rakyat jadi poin utama dalam memimpin suatu wilayah," jelasnya.
"Memimpin Jatim itu kan orkestra dari 38 kabupaten kota, tidak bisa hanya dibebankan pada gubernur saja, tapi kinerja dari kabupaten kota juga. Tapi kita akan mengusung cagub-cawagub yang punya komitmen kuat menurunkan kemiskinan. Karena kita ini provinsi fungsinya bukan langsung tapi fungsi kepanjangan pemerintah pusat di daerah. Sehingga ini jadi sesuatu yang perlu disinkronkan antara pusat, provinsi, dan daerah," tambahnya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim ini mengatakan Khofifah-Emil sebenarnya tidak gagal dalam memimpin Jatim. Tapi ia menyerahkan penuh ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri soal paslon yang akan diusung di Pilgub Jatim.
"Bu Khofifah tidak gagal, karena sudah turun angka kemsikinan. Jadi bersama-sama legislatif dan eksekutif masih bisa bekerja," tandasnya.
(abq/iwd)