Ngalam Mbois: Berawal dari Otodidak, Luwky Jadi Visual Jockey Kelas Dunia

Ngalam Mbois: Berawal dari Otodidak, Luwky Jadi Visual Jockey Kelas Dunia

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 05 Agu 2024 12:25 WIB
Luwky, VJ asal Malang yang namanya makin mendunia
Luwky, VJ asal Malang yang namanya makin mendunia (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Lucy Bayu Kurniawan adalah salah satu warga Kota Malang yang sudah mendunia. Luwky, sapaan akrabnya, dikenal karena keahliannya dalam Visual Jockey (VJ). Keterampilannya bahkan telah diakui oleh banyak artis dunia.

Profesi Visual Jockey sendiri memang cukup awam didengar di telinga masyarakat umum. VJ adalah seseorang yang bertugas mengontrol dan menampilkan visualisasi dengan iringan musik dalam event konser atau pertunjukan.

Visual yang dihasilkan juga cukup beragam, mulai dari efek khusus berupa animasi, hingga video loop untuk meramaikan dan memeriahkan sebuah pertunjukan atau konser.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemampuan Luwky dalam Visual Jockey pun sudah diakui, baik di luar maupun dalam negeri. Untuk di luar negeri, Luwky dipercaya sebagai VJ artis DJ W&W dalam rangkaian konser tur di berbagai festival musik Eropa.

Mulai dari konser DJ W&W di Parookaville 2024, Airbeat One Festival, Beatz For Love hingga Ultra Europe Music Festival yang digelar pada bulan Juli 2024 di Kroasia.

ADVERTISEMENT

Selain luar negeri, karya visual Luwky juga turut mengiringi penampilan panggung beberapa artis dalam negeri. Antara lain, Judika dan Cakra Khan.

Luwky mengaku, ia tidak menyangka akan terjun dalam dunia VJ. Dia mengawali kariernya sebagai musisi sekaligus prosedur musik hingga pada tahun 2010 mulai mempelajari live visual terkait VJ. Pada saat itu, Luwky belajar secara otodidak dengan mencari referensi dari artikel-artikel di internet.

"Saya semakin tertarik dan mulai mengerjakan berbagai desain live visual untuk tempat wisata maupun event konser. Dari situ, saya ingin karya live visual saya tampil di konser musik internasional," ujar Luwky, Senin (5/8/2024).

"Lalu, di tahun 2015, saya memberanikan diri datang ke konser Ultra Music Festival di Bali dan ingin menemui VJ Vello Virkhaus. Ternyata, si Vello ini tidak ikut konser musik itu karena sakit dan digantikan seseorang bernama Grand Davis. Akhirnya, saya pun ngobrol-ngobrol banyak dengan Grand Davis," sambungnya.

Luwky pun kemudian menjalin komunikasi dengan Grand Davis selama kurang lebih 2 tahun. Dari situ, pada tahun 2017 Grand Davis merekomendasikan Luwky untuk meng-handle konser Ultra Music Festival di Singapura.

"Tahun 2017 itu menjadi kali pertama saya perfom di luar negeri. Dari situlah, karya saya mulai dikenal hingga saat ini," ungkap Alumnus Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Sejak saat itu, Luwky kerap menerima tawaran untuk mengisi job sebagai VJ. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 400 perform yang dijalani bapak satu anak tersebut. Menurut Luwky, momen berkesan yang pernah dia rasakan ketika perform bersama DJ W&W saat penutupan Ultra Europe Music Festival di Kroasia.

"Jadi, kami perform setelah Martin Garrix. Setelah masuk ke sesi pergantian, ternyata meja DJ set dari Martin Garrix ke W&W juga ikut diganti. Sehingga, kabel-kabel harus dilepas dan otomatis enggak bisa membaca time code yang ada di tempat pertunjukan," kata dia.

"Waktu itu saya sempat panik karena artisnya sudah menekan tombol main untuk intronya, namun untungnya software langsung terkoneksi otomatis dan live visual berjalan lancar sampai selesai," imbuhnya.

Pria berusia 38 tahun itu menyampaikan, profesi VJ memiliki peran yang sangat besar dalam sebuah event. Namun, untuk di Indonesia sendiri profesi ini hanya dianggap sekedar operator layar pada sebuah event.

"Peran dari VJ itu sangatlah besar, cuma di Indonesia dipandang sebelah mata. Kalau kita bicara soal peluang kerja sebagai VJ ini sangat besar. Belum lagi saat ini sarana dan prasarana penunjangnya bisa dijangkau dan mudah untuk dipelajari," tandasnya.

Ngalam Mbois adalah rubrik spesial detikJatim yang mengupas seputar seluk-beluk, capaian, prestasi, dan kelokalan khas yang ada di Malang Raya. Ngalam Mbois tayang setiap hari Senin.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads