.webp)
Tim ESDM Jawa Timur (Jatim) mendatangi lokasi semburan air bercampur gas setinggi 20 meter di Kabupaten Sampang. Kunjungan itu dalam rangka melakukan observasi lapangan dan mengambil sampel air di lokasi.
"Ini kan galian peruntukannya minum, MCK (mandi, cuci, kakus) masyarakat, bisa diminum atau nggak layak atau tidak. Cuma kami nggak bisa langsung mengamati, jadi harus diuji lab," kata Gabril, tim lapangan ESDM Jatim, Sabtu (3/8/2024).
Gabril mengaku semburan air dari sumur bor tersebut merupakan yang tertinggi yang pernah ditemukan. Menurutnya, sekilas air yang keluar itu rasanya payau dan sedikit keruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kami ambil sampel. Kalau sekilas rasa airnya itu kaya payau gitu, cuma isi kandungan airnya apa, kami masih akan teliti harus melalui uji lab," ungkapnya.
Proses pengambilan sampel air semburan, kata Gabril, cukup sulit karena tekanan semburan air yang cukup kuat. Sementara proses pengujian akan dilakukan di Surabaya. Dan hasilnya tidak langsung keluar.
"Kemungkinan uji lab sekitar satu minggu itu baru bisa keluar hasilnya," katanya.
Sebelumnya, Jumat (2/8/2024) pukul 04.00 WIB, sebuah sumur bor di Desa Pandan, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang mengeluarkan semburan air setinggi kurang lebih 20 meter.
Semburan air dari sumur bor milik Rokib (35) warga Dusun Tonaung, Desa Pandan itu diduga bercampur gas.
(irb/fat)
