Ratusan mahasiswa gabungan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Surabaya menggelar aksi untuk menyuarakan pemilu damai di Gedung Jalan Darmo Kali Nomor 148 Surabaya. Aksi ini untuk menolak politik uang dalam Pilkada Serentak 2024.
Ketua PMII Cabang Kota Surabaya Moch Khusaini menyampaikan maksud dan tujuan deklarasi tersebut.
"Kami ingin menjadi patronase pemuda di Jawa Timur khususnya. PMII Cabang Kota Surabaya menyatakan sikap dengan tegas bahwa dalam tahun 2024 ini, di momen Pilkada, kita ingin menyampaikan pesan moral kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya dalam centrum kepemudaan," ujarnya, Selasa (30/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin memberanikan diri menjadi bagian yang menyuarakan bahwa Pilkada harus berjalan dengan damai, tanpa keos sosial. Harapannya, dengan Pilkada yang lancar dan damai, akan terpilih pemimpin yang mampu melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi, pendidikan, pemuda, dan sosial di Jawa Timur secara khusus," imbuhnya.
PMII Cabang Kota Surabaya juga menegaskan komitmen mereka untuk Indonesia.
"Ini juga akan menjadi satu komitmen bersama yang hadir dari Surabaya untuk Indonesia. Pilkada di manapun tempatnya, khususnya di Jawa Timur, harus berjalan dengan lancar, damai, tanpa black campaigns, dan tanpa kampanye-kampanye yang sifatnya memecah belah sosial dan mengganggu pertumbuhan," tegas Khusaini.
Sebelumnya, PMII hanya melakukan pendidikan politik dalam bentuk diskusi di kampus-kampus. Namun kali ini, mereka ingin menyatakan sikap di depan publik.
"PMII Cabang Kota Surabaya siap menjadi patronase dan percontohan bagi pemuda-pemuda lainnya dan elemen-elemen masyarakat lainnya. Kami hadir hari ini dengan forum diskusi yang terstruktur, harapannya bisa menjadi patronase dari pemuda lain untuk berani bersikap, berkomitmen, dan memperjuangkan kemajuan negeri," tambah Khusaini.
PMII Cabang Kota Surabaya juga dengan tegas menolak praktik politik uang.
"Kami sangat mengharamkan atau melarang setiap paslon, baik di level Jawa Timur maupun di level kabupaten/kota, yang melakukan politik uang untuk merebut suara. Kita tahu bahwa efek dari politik uang itu sangat kompleks, bisa sampai pada level korupsi yang seharusnya menjadi kebutuhan dan hak rakyat," tegasnya.
Aksi deklarasi ini didasarkan pada pergerakan PMII yang mengamalkan ajaran-ajaran Ahlussunah Wal Jama'ah dan bernalar kritis. Dengan deklarasi ini, PMII Cabang Kota Surabaya berharap dapat menjadi contoh bagi pemuda lain untuk berani bersikap dan berkomitmen demi kemajuan bangsa dan negara.
(abq/hil)