Program Waste Warrior: Edukasi Pengelolaan Sampah untuk Generasi Muda

Program Waste Warrior: Edukasi Pengelolaan Sampah untuk Generasi Muda

Suparno - detikJatim
Senin, 29 Jul 2024 02:01 WIB
Waste Warrior, program edukasi dan pemberdayaan anak muda dalam pengelolaan sampah di Sidoarjo.
Waste Warrior, program edukasi dan pemberdayaan anak muda dalam pengelolaan sampah di Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Kampung Edukasi Sampah meluncurkan program baru. Waste Warrior adalah program kolaborasi Kader Muda Lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Asian Girls in Actions Project 2024, dan mahasiswa KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dalam mendidik dan memberdayakan generasi muda dalam hal pengelolaan sampah.

Program Waste Warrior dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan generasi muda dalam pengelolaan sampah agar mereka bisa berkontribusi menjaga kebersihan lingkungan.

Target program ini mencakup peningkatan kesadaran tentang sampah, pengajaran praktik pengelolaan sampah yang efektif, serta pembentukan generasi peduli lingkungan yang dapat mendorong tindakan nyata dalam pengelolaan sampah di masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peluncuran program Waste Warrior menggandeng Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas), Lembaga Manajemen Infaq (LMI), dan melibatkan anak yatim dan dhuafa di Kampung Edukasi Sampah. Mereka diajak mengikuti kegiatan edukasi dan permainan tentang lingkungan serta berbagai aktivitas sosial lainnya.

Ketua penyelenggara Waste Warrior dari Kader Muda Lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Dipta Darmawan menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang baik sejak usia dini.

ADVERTISEMENT

"Edukasi pengelolaan sampah sangat penting dilakukan sejak usia dini. Penanaman dan pembentukan karakter pada anak usia sekolah sangat penting, terutama dengan melibatkan mereka langsung dalam praktik pengelolaan di lingkungan yang nyata," kata Dipta, Minggu (28/7/2024).

Sementara itu Chika Alifia Wijaya, awardee beasiswa dari Garden of Hope (GOH) Foundation Taiwan dan peserta terpilih dalam program Asian Girls in Actions Project 2024 menyatakan antusiasme dalam berpartisipasi.

"Saya sangat antusias berpartisipasi dalam Waste Warrior. Program ini memberikan kesempatan untuk mengedukasi anak-anak yang rentan tentang pentingnya pengelolaan sampah dan menciptakan perubahan positif di komunitas mereka. Edukasi sejak dini adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan," ungkap Chika.

Sementara, Ketua KKN Unusida di RT 23/RW 07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo Agil Nanda Irmawan yang turut berkolaborasi di program ini menambahkan bahwa kegiatan Waste Warrior adalah bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat selama KKN.

"Kegiatan ini akan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui generasi muda terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan serta dapat menginspirasi dan mengedukasi masyarakat sekitarnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan," jelas Agil.

Berkaitan kegiatan itu, Direktur Pemasaran dan Kemitraan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Ozi Riyanto menambahkan bahwa LMI telah bekerja sama dengan Kampung Edukasi Sampah sejak 2023 untuk mengedukasi anak yatim dan dhuafa.

"Momentum kegiatan edukasi ini diadakan bagi anak-anak yatim/dhuafa binaan Laznas LMI sekaligus untuk mengisi libur akhir pekan. Mereka diajak belajar pemilahan dan pengolahan sampah dengan berbagai permainan yang menyenangkan," kata Ozi.

Program Waste Warrior diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan mempraktikkan pengelolaan sampah yang baik dalam kehidupan sehari-hari.




(dpe/iwd)


Hide Ads