Warga Ponorogo Ngaku Dapat Sertifikat Terbang Gratis dari Garuda

Warga Ponorogo Ngaku Dapat Sertifikat Terbang Gratis dari Garuda

Charolin Pebrianti - detikJatim
Rabu, 24 Jul 2024 13:12 WIB
John saat menunjukkan sertifkat terbang gratis seumur hidup dari Garuda
John saat menunjukkan sertifkat terbang gratis seumur hidup dari Garuda (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Nama Mohamad John Garuda Putra, mendadak viral. Sebab, pemuda asal Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo itu menyebut dirinya mendapat sertifikat untuk naik pesawat gratis seumur hidup dari maskapai Garuda. Benarkah?

John mengaku, fasilitas ini didapatkannya sebagai hadiah karena ia lahir di pesawat Garuda yang terbang pada tahun 2005.

Saat itu, ibunda John, Nur Usawaroh tengah dalam penerbangan pulang dari Arab Saudi menuju Indonesia. Saat itu, kehamilannya memasuki usia 7 bulan. Nur ingin melahirkan di kota asalnya di Madiun. Namun, saat perjalanan pulang, dia merasakan kontraksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhirnya pada 13 Desember 2005, John lahir secara prematur di dalam pesawat. Dibantu dengan crew pesawat dan para penumpang lain. Akhirnya, John lahir dengan selamat.

"Saya lahir di pesawat Garuda pada 2005 lalu, waktu ibu dan bapak saya kerja di Arab Saudi. Akhirnya pas kandungan ibu 7 bulan, ingin melahirkan di Madiun, tapi di perjalanan saya lahir di atas langit Srilanka sekitar jam 2," tutur John kepada wartawan, Rabu (24/7/2024).

ADVERTISEMENT

John pun mengisahkan namanya. Nama Mohamad karena bapak ibunya yang ingin memberikan nama Mohamad. Sedangkan John diambil dari kapten penerbangan, John Wiranata dan Garuda diambil dari nama maskapai milik Indonesia.

"John itu karena kapten penerbangan ingin namanya disematkan. Garuda itu nama maskapai," imbuh John.

Pria 18 tahun ini mengaku akan melakukan perjalanan ke Turki pada September 2024 ini. Ia punya bekal sertifikat khusus yang diberikan oleh maskapai Garuda. Bahkan, kedua orang tuanya pun bercerita kalau John bisa naik pesawat gratis seumur hidup.

"Untuk sertifikat sudah dikonfirmasi katanya asli. Mau terbang ke Turki (September). Ya cuma main-main aja," terang John.

Sementara itu, ayah John, M. Ansorudin mengaku, saat itu kondisinya dan istri bekerja sebagai TKI di Arab Saudi. Saat kehamilan istrinya 7 bulan, istrinya ingin pulang ke Madiun bersama dengan anak nomor dua. Sedangkan ia masih di Arab Saudi.

"Waktu itu belum siap untuk pulang, dalam kondisi kepepet. Akhirnya saya pulang juga setelah dikabari istri lahiran di pesawat," ungkap Ansor.

Waktu itu, anak pertamanya berada di Madiun. Sedangkan anak keduanya yang berusia 2,5 tahun ikut sang ibu balik ke Indonesia. Sementara John merupakan anak ketiga.

"Saya jual perabotan di sana untuk bekal pulang dadakan ke Indonesia," tegas Ansor.




(hil/fat)


Hide Ads