Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyatakan siap mendukung arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dia nyatakan Jatim siap memajukan industri kelapa berkelanjutan dan mewujudkan ekonomi hijau.
Adhy menyatakan sektor kelapa yang berkelanjutan dibarengi kemajuan teknologi serta solusi energi terbarukan berbasis kelapa diyakini mampu mengatasi perubahan iklim global dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
"Konferensi ini dihadiri 400 peserta terdiri atas delegasi negara anggota dan non anggota ICC, serta pakar komoditas kelapa dari seluruh dunia untuk menyoroti isu-isu global yang berdampak pada industri kelapa dunia serta mendorong terwujudnya ekonomi hijau komoditas kelapa," kata Adhy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, Senin (21/7/2024), Adhy turut hadir mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam pembukaan konferensi dan pameran internasional Cocotech ke-51 di Ballroom Hotel Westin Surabaya.
Adhy melanjutkan luas areal kebun kelapa di Jatim mencapai 201,923 dengan jumlah produksi kelapa per 2023 sebanyak 228.831 ton. Penghasil kelapa terbanyak di Jatim adalah Kabupaten Sumenep dengan jumlah 43.370 ton per tahun.
Ke depan, Adhy berkomitmen akan terus meningkatkan pengembangan industri kelapa di Jatim melalui sinergi dengan sejumlah kelompok.
"Kami akan terus memperkenalkan, memperluas jejaring, dan mencari peluang baru untuk pengembangan industri kelapa di Indonesia," tuturnya.
Adapun, selain konferensi Cocotech ke-51 menggelar pameran produk berbasis kelapa dari perusahaan dalam dan luar negeri, sebanyak 36 stan akan meramaikan pameran yang akan berlangsung pada 22-25 Juli 2024 di Hotel Westin, Surabaya. Kegiatan yang digelar pukul 09.00 WIB-18.00 WIB tidak dipungut biaya alias gratis bagi pengunjung.
Dalam Kegiatan yang diinisiasi Kementerian Perdagangan bersama International Coconut Community (ICC) itu mendorong agar seluruh stakeholder produsen kelapa terus berupaya mendorong ekonomi hijau.
Presiden Joko Widodo mengatakan konferensi ini sangat penting bagi Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar kedua di dunia.
"Saya mengajak komunitas kelapa internasional bersinergi. Memajukan industri kelapa yang berkelanjutan yang mendukung ekonomi hijau dunia," kata Presiden Jokowi.
Menurutnya, ada dua hal penting untuk meningkatkan industri kelapa di Indonesia, yakni meningkatkan produksi kelapa dan hilirisasi untuk menaikkan nilai tambah.
Dijelaskan, upaya penting meningkatkan produksi kelapa adalah memperhatikan kualitas bibit untuk meningkatkan produksi, pemeliharaan dan perawatan serta metode cara panen yang membutuhkan sumber daya manusia dengan skill memetik kelapa.
Lebih lanjut, hilirasi utamanya penciptaan lapangan kerja, riset dan pemanfaatan teknologi sangat penting. Sejauh ini, kata Jokowi, limbah kelapa menjadi bio energi dan bio aftur.
"Hal ini penting dan bisa dikembangkan agar penggunaan semakin meningkat dan diminati negara lain," tuturnya.
Ke depan, Jokowi mengatakan ekonomi hijau adalah peluang yang berpotensi untuk Indonesia. Baik berkaitan coklat, kakao, kopi, lada cengkeh, dan utamanya adalah kelapa. Jokowi menyebut luas lahan kelapa di indonesia 3,8 juta hektare dengan produksi 2,8 juta ton per tahun.
"Sangat besar sekali. Kita negara nomor dua dunia produsen kelapa dan produksi terbesar di Indonesia adalah provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Riau," ungkapnya.
"Ekspor juga tinggi 1,55 us dollar dan bisa ditingkatkan kalau serius terkait kelapa," tambahnya.
(dpe/iwd)