Tanggal 22 Juli Memperingati Apa? Ada Hari Adhyaksa-Hari Otak Sedunia

Tanggal 22 Juli Memperingati Apa? Ada Hari Adhyaksa-Hari Otak Sedunia

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 22 Jul 2024 13:41 WIB
Infografis kalender puasa Muharram
Ilustrasi kalender Juli 2024. Foto: Denny Pratama/detikcom
Surabaya -

Hari ini, tanggal 22 Juli ada dua peringatan penting nasional dan internasional. Apa saja itu? Lantas, tanggal 22 Juli hari apa?

Ada beberapa hari penting yang diperingati pada bulan Juli. Pada 22 Juli, ada peringatan nasional Hari Kejaksaan dan peringatan internasional Hari Otak Sedunia.

Peringatan Tanggal 22 Juli

Tanggal 22 Juli 2024 merupakan minggu keempat di bulan keenam kalender Masehi ini. Tanggal 22 Juli diperingati sebagai Hari Kejaksaan dan Hari Otak Sedunia, apa itu?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hari Kejaksaan

Hari Kejaksaan Nasional disebut juga Hari Bhakti Adhyaksa. Peringatan ini merupakan perayaan hari ulang tahun kejaksaan pada 22 Juli. Tahun ini merupakan HUT ke-64 Kejaksaan Nasional. Hari Bhakti Adhyaksa 2024 atau HUT ke-64 Kejaksaan RI mengusung tema "Akselerasi Kejaksaan untuk Mewujudkan Penegakan Hukum Modern Menuju Indonesia Emas".

Dilansir dari situs Kejaksaan Republik Indonesia, istilah kejaksaan sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Jawa di Jawa Timur. Saat masa Kerajaan Majapahit, istilah dhyaksa, adhyaksa, dan dharmadhyaksa mengacu pada posisi dan jabatan tertentu di kerajaan.

ADVERTISEMENT

Menurut peneliti Belanda W.F. Stutterheim, Adhyaksa adalah pejabat negara di zaman Kerajaan Majapahit, tepatnya saat Prabu Hayam Wuruk berkuasa (1350-1389 M). Dhyaksa adalah hakim bertugas menangani masalah peradilan dalam sidang pengadilan. Para dhyaksa dipimpin seorang adhyaksa atau hakim tertinggi.

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, dibentuk lembaga penegak hukum untuk memastikan ketertiban umum. Pembentukan kejaksaan tertuang dalam Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945, yang diperjelas Peraturan Pemerintah (PP) No 2/1945.

Kejaksaan menjadi departemen yang terpisah melalui rapat kabinet 22 Juli 1960 dalam Surat Keputusan Presiden RI 1 Agustus 1960 No 204/1960. Lalu, disahkan menjadi UU No 15 Tahun 1961 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kejaksaan Republik Indonesia.

Hal itulah yang menjadi dasar tanggal 22 Juli diperingati sebagai Hari Kejaksaan Nasional. Hari Bhakti Adhyaksa merupakan apresiasi atas pengabdian atau bakti yang dilakukan insan adhyaksa, yaitu para anggota kejaksaan. Penetapan ini juga berdasarkan Surat Keputusan Menteri/JA No Org/A-51/1 tanggal 2 Januari 1961.

Pada masa Orde Baru, UU kejaksaan berubah menjadi UU No 5/1991 dan diperbarui pada era Reformasi lewat UU No 16/2004, di mana kejaksaan disebut sebagai lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta kewenangan lain.

Sesuai UU Nomor 11 Tahun 2021 perubahan atas UU No 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dalam UU tersebut, kejaksaan sebagai lembaga pemerintahan berkaitan dengan kekuasaan kehakiman yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan. Kejaksaan mempunyai kewenangan lain berdasarkan UU secara merdeka, terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lainnya. (Pasal 2 ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2021).

2. Hari Otak Sedunia

Hari Otak Sedunia 22 Juli merupakan perayaan untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan otak seperti kesehatan mental dan kesehatan saraf otak. Peringatan ini diadakan karena semakin banyak orang rentan terhadap penyakit ini.

Dilansir dari National Today, sejarah peringatan Hari Otak Sedunia tidak terlepas dari keberadaan Federasi Neurologi Dunia. Organisasi internasional yang beranggotakan para ahli saraf dari berbagai negara ini didirikan pada 22 Juli 1957 di Belgia.

Berawal pada tahun 1931, kongres internasional ilmu saraf pertama kali diadakan di Swiss. 26 tahun kemudian, Ludo van Bogaert dan Charles Poser mendirikan Federasi Neurologi Dunia. Namun, Federasi Neurologi Dunia baru memulai jurnal akademis khusus neurologi berjudul Jurnal Ilmu Neurologi pada tahun 1964.

Lalu, pada tahun 1977, Federasi Neurologi Dunia menyelenggarakan kongres dunia pertamanya di Amsterdam. Hingga pada 2014, Federasi Neurologi Dunia menetapkan hari berdirinya organisasi ini sebagai Hari Otak Sedunia.

Hari Otak Sedunia bukan hanya memperingati hari berdirinya Federasi Neurologi Dunia pada 1957, tetapi juga memperingati penyusunan konstitusi pertamanya. Federasi Neurologi Dunia bertanggung jawab atas kemajuan penelitian neurologi dan edukasi publik tentang kesehatan otak.

Kini, Federasi Neurologi Dunia menjadi promotor penelitian neurologi dan kesehatan otak paling terkemuka di dunia. Federasi Neurologi Dunia juga merupakan salah satu asosiasi profesional terkuat di dunia. Federasi ini mencakup lebih dari 100 anggota, serta beberapa kelompok khusus.

Federasi Neurologi Dunia melakukan pembinaan pelatihan, pendidikan, dan penelitian neurologi. Sehingga neurologi lebih mudah diakses masyarakat umum. Federasi ini telah mengambil banyak inisiatif untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan otak, termasuk pembentukan acara internasional tahunan.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads