Desa Kedungpeluk di Kecamatan Candi, Sidoarjo diwarnai sejumlah kejadian. Setelah jembatan penghubung satu-satunya ambrol Senin (16/7), kini mereka diteror penampakan buaya.
Warga khawatir karena buaya kerap muncul tak hanya di sungai tapi juga ke tepian di areal rumput di atas tanggul. Sejumlah saksi bahkan menyebut ukuran buaya cukup besar.
Berikut fakta-fakata penampakan buaya tersebut:
1. Kemunculan Buaya Diketahui Petambak
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampakan binatang melata menakutkan itu biasanya di pagi hari, saat matahari sedang terik. Penampakan buaya itu sering dilihat petani yang hendak berangkat ke tambak.
Suwito (36) salah satu warga Kedungpeluk mengaku, saat itu dirinya yang hendak mencari ikan di sungai, tiba-tiba melihat seekor buaya di samping perahunya.
"Karena sudah terbiasa, sering melihat buaya itu muncul. Saya bersama teman-teman tidak kaget dengan keberadaan buaya itu. Sementara itu buayanya pun juga tidak takut dengan orang-orang yang sedang naik perahu," ujar Suwito, Sabtu (21/7/2024).
2. Penampakan Buaya Hampir Setiap Hari
Hal senada disampaikan Sambudi (48), Ketua RT 5/RW 1, Desa Kedungpeluk. Ia mengatakan, pihaknya sering mendapatkan laporan dari warga tentang penampakan seekor buaya. Baik pagi, siang, bahkan malam hari.
"Penampakan buaya itu hampir setiap hari. Buaya itu terlihat warga desa yang akan berangkat ke tambak dengan transportasi perahu," kata Sambudi di pinggir sungai Kedungpeluk, Sabtu (20/7/2024).
3. Buaya Kerap Muncul Pindah-pindah
Sambudi menjelaskan, buaya yang sering muncul ke permukaan sungai itu lokasinya berpindah-pindah. Kadang di tengah, di tepi sungai, bahkan yang paling besar itu sering muncul di rumput di atas tanggul sungai.
"Diduga buaya itu sedang berjemur, karena meskipun ada beberapa perahu yang lewat buaya itu tetap diam di atas tanggul sungai," ujar Sambudi.
4. Sungai Diduga Jadi Ekosistem Banyak Buaya
Dia menambahkan bahwa dirinya yakin di sungai Kedungpeluk itu diperkirakan cukup banyak terdapat buaya. Sebab, binatang buas yang sering menampakkan dirinya itu selalu berbeda-beda warna dan ukurannya.
"Selain pagi, siang, bahkan sore, buaya itu tampak Di malam hari. Itu terbukti pada saat warga yang nyetrum ikan naik perahu malam juga melihatnya. Di samping perahu biasanya diikuti buaya dengan warna hitam kekuning-kuningan," tandas Sambudi.
(abq/iwd)