Warga Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo digegerkan dengan kemunculan buaya berukuran besar. Buaya itu disebut sering muncul di tepian sungai Kedungpeluk Sidoarjo.
Selain di tepian sungai, buaya-buaya itu sering menampakkan diri di areal rumput di atas tanggul sungai.
Penampakan binatang melata menakutkan itu biasanya di pagi hari, saat matahari sedang terik. Penampakan buaya itu sering dilihat petani yang hendak berangkat ke tambak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suwito (36) salah satu warga Kedungpeluk mengaku, saat itu dirinya yang hendak mencari ikan di sungai, tiba-tiba melihat seekor buaya di samping perahunya.
"Karena sudah terbiasa, sering melihat buaya itu muncul. Saya bersama teman-teman tidak kaget dengan keberadaan buaya itu. Sementara itu buayanya pun juga tidak takut dengan orang-orang yang sedang naik perahu," ujar Suwito, Sabtu (21/7/2024).
Hal senada disampaikan Sambudi (48), Ketua RT 5/RW 1, Desa Kedungpeluk. Ia mengatakan, pihaknya sering mendapatkan laporan dari warga tentang penampakan seekor buaya. Baik pagi, siang, bahkan malam hari.
"Penampakan buaya itu hampir setiap hari. Buaya itu terlihat warga desa yang akan berangkat ke tambak dengan transportasi perahu," kata Sambudi di pinggir sungai Kedungpeluk, Sabtu (20/7/2024).
Sambudi menjelaskan, buaya yang sering muncul ke permukaan sungai itu lokasinya berpindah-pindah. Kadang di tengah, di tepi sungai, bahkan yang paling besar itu sering muncul di rumput di atas tanggul sungai.
"Diduga buaya itu sedang berjemur, karena meskipun ada beberapa perahu yang lewat buaya itu tetap diam di atas tanggul sungai," ujar Sambudi.
Dia menambahkan bahwa dirinya yakin di sungai Kedungpeluk itu diperkirakan cukup banyak terdapat buaya. Sebab, binatang buas yang sering menampakkan dirinya itu selalu berbeda-beda warna dan ukurannya.
"Selain pagi, siang, bahkan sore, buaya itu tampak Di malam hari. Itu terbukti pada saat warga yang nyetrum ikan naik perahu malam juga melihatnya. Di samping perahu biasanya diikuti buaya dengan warna hitam kekuning-kuningan," tandas Sambudi.
(hil/iwd)