Dalam kalender Masehi, 17 Juli memperingati beberapa hari penting nasional dan internasional. Pertanyaan tanggal 17 Juli memperingati hari apa saja selalu ramai dicari. Ternyata ada tiga peringatan penting hari ini.
Tiga peringatan penting 17 Juli itu salah satunya dari Indonesia, yaitu Hari Integrasi Timor Timur. Dua peringatan penting internasional pada 17 Juli adalah Hari Keadilan Internasional Sedunia dan Hari Emoji Sedunia.
Hari Penting 17 Juli
Siapa yang bertanya-tanya, 17 Juli memperingati hari apa saja? Simak penjelasan singkat mengenai tiga peringatan penting 17 Juli di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hari Integrasi Timor Timur
Hari Integrasi Timor Timur diperingati setiap tanggal 17 Juli. Penetapan tanggal peringatan itu berdasarkan momen bergabungnya Timor Timur menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Juli 1976.
Timor Timur juga sempat menjadi provinsi termuda di Indonesia. Namun, pada akhirnya Timor Timur lepas dari Indonesia pada 1999 dan menjadi negara Timor Leste sejak tahun 2002. Negara ini berada di kawasan gugus Pulau Timor di Nusa Tenggara Timur.
Proses integrasi Timor Timur menjadi bagian wilayah Indonesia berawal ketika Timor Timur masih berada di bawah pendudukan Portugis. Pada 1975, Timor Timur mengalami polemik yang cukup serius. Presiden Soeharto khawatir Timor Timur menjadi negara komunis karena pendudukan itu.
Pada 30 November 1975, Timor Timur merdeka dari jajahan Portugis. Selang dua hari, tiga partai politik yang pro-integrasi Indonesia mendeklarasikan integrasi ke Indonesia. Peristiwa ini dikenal sebagai Deklarasi Balibo.
Deklarasi ini menjadi legitimasi Pemerintahan Orde Baru di bawah Soeharto yang saat itu menentang keras gerakan komunisme untuk menginvasi Timor Timur di bawah rezim Fretilin yang berhaluan kiri. Soeharto pun menjalin komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat Gerald Rudolph Ford Jr dan Menlu AS Henry Kissinger di Jakarta.
Pertemuan tersebut menghasilkan invasi militer ke Timor Timur dengan nama Operasi Seroja. Amerika Serikat menyuplai 90 persen senjata untuk militer Indonesia dalam invasi tersebut untuk melawan blok komunis di bawah komando Uni Soviet.
Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri Indonesia terhadap Timor Timur. Namun, operasi militer penaklukan Timor Timur itu mendapatkan kecaman dari dunia internasional atas kekerasan yang dilakukan tentara Indonesia.
Hingga ketika Presiden Soeharto dan Orde Baru runtuh pada 1998, diadakan referendum di Timor Timur pada 30 Agustus 1999. Hasilnya, wilayah ini lepas dari Indonesia dan berdiri sebagai negara sendiri bernama Timor Leste sejak 2002 hingga kini.
2. Hari Keadilan Internasional Sedunia
Dilansir dari situs resmi PKBI, tanggal 17 Juli diperingati sebagai Hari Keadilan Internasional atau World Day for International Justice. Penetapan peringatan ini berawal dari komunitas internasional yang mengadopsi Statuta Roma.
Statuta Roma merupakan salah satu perjanjian internasional yang paling penting dalam sejarah peradaban manusia. Pada 17 Juli 1998, perwakilan dari 148 negara menghadiri pertemuan diplomatik di Roma, Italia, untuk membahas masalah kejahatan internasional.
Hasil pembahasan tersebut kemudian dituangkan dalam Statuta Roma. Yaitu sebuah traktat yang menjabarkan bentuk-bentuk kejahatan internasional, sekaligus mandat untuk mendirikan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court).
Pada saat peresmiannya, pengadopsian Statuta Roma didukung 120 negara dan ditentang 7 negara, sementara 21 negara lain yang turut hadir dalam konferensi Roma memilih abstain. Dari 120 negara yang menandatangani dukungan untuk Statuta Roma, baru 60 negara yang berkomitmen secara legal tunduk pada traktat tersebut (atau meratifikasi).
Indonesia merupakan salah satu negara yang belum meratifikasi Statuta Roma. Dukungan dan ratifikasi terhadap Statuta Roma agaknya menjadi elemen krusial bagi Indonesia. Pemerintah wajib memiliki komitmen menjunjung prinsip-prinsip hak asasi manusia, dan niat baik menuntaskan kasus kejahatan kemanusiaan di masa lalu.
3. Hari Emoji Sedunia
Perpesanan di zaman serba digital seperti sekarang ini tidak hanya sekadar menekan tombol kirim pada pesan teks sederhana. Saat ini, ada banyak kehadiran emoji tersenyum, hati yang terbang, buah-buahan, bahkan hewan dan karakter unicorn.
Gambar-gambar kecil khas Jepang ini dikenal sebagai emoji. Saking populernya emoji dalam perpesanan, tanggal 17 Juli ditetapkan sebagai perayaan Hari Emoji Sedunia. Peringatan hari ini memvalidasi obsesi terhadap ikon-ikon grafis yang ada di mana-mana ini.
Meskipun terkadang tampak konyol, menurut berbagai psikolog dan peneliti, emoji berperan penting dalam cara berkomunikasi saat ini. Bahkan, Kata Tahun Ini versi Oxford Dictionary 2015 adalah emoji π.
Perjalanan emoji dalam perpesanan berawal dari tahun 1862. Di mana, saat itu The New York Times menggunakan emotikon pertama ":)". Namun, peristiwa itu bukan disengaja, melainkan salah cetak salinan transkripsi pidato Presiden Abraham Lincoln.
Barulah pada 30 Maret 1881, penggunaan emotikon secara sengaja untuk pertama kalinya dipublikasikan majalah satir Amerika Puck. Beberapa tahun kemudian, tepatnya Mei 1997, AIM memperkenalkan Buddy Icons, yaitu gambar atau ikon kecil yang menyampaikan perasaan.
Pembuatan emoji sendiri dimulai tahun 1999. Emoji pertama diciptakan seniman Jepang Shigetaka Kurita. Tahun 2010, Unicode mengadopsi emoji dengan menambahkan emoji baru seperti wajah kucing.
Berlanjut hingga pada tahun 2014, ketika 198 bendera ditambahkan ke pilihan emoji. Hingga hari ini, kita masih menemukan beragam emoji yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan, termasuk emoji rumah, kendaraan, hingga wajah hewan.
(irb/fat)