.webp)
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Banyuwangi diusulkan Forkopimda setempat. Usulan itu untuk menekan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Bumi Blambangan.
Usul ini disampaikan dalam pertemuan BBN RI dan Provinsi Jatim. Usulan tersebut sebagai optimalisasi upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Kabupaten Banyuwangi.
Sebagai kabupaten dengan wilayah pesisir yang panjang dan sejumlah pelabuhan rakyat, Banyuwangi menjadi kabupaten yang berpotensi menjadi wilayah peredaran Narkoba lintas wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brigjen M Zainul Muttaqien, Karo SDM BNN RI mengatakan, kedatangannya tersebut bagian dari tindaklanjut usulan pembentukan instansi vertikal Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kabupaten Banyuwangi.
"Tentunya, melalui pertemuan ini merupakan langkah besar kami untuk dapat segera mewujudkannya," kata Zainul, Selasa (16/7/2024).
Menurutnya Zainul, pembentukan BNN di Kabupaten Banyuwangi akan mempercepat pencegahan dan memutus rantai peredaran narokoba.
"Komitmen kepala daerah akan lebih cepat pembentukan dan dapat membuat kinerja dalam upaya pencegahan penyalahgunaan serta memutus mata rantai jaringan narkoba di Kabupaten Banyuwangi kian maksimal dan fokus," tambahnya.
Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Dewa Putu Eka menjelaskan, keberadaan BNN di Kabupaten Banyuwangi juga dinilai lebih meningkatkan sinergi antara Polresta Banyuwangi dan stakeholder lainnya.
"Kami berharap pembangunan BNN di Kabupaten Banyuwangi segera terlaksana agar kami Polresta Banyuwangi dapat bersinergi dalam hal pemeberantasan Narkotika di Banyuwangi ini agar Banyuwangi menjadi Kota Zero Narkoba", tegas Wakapolresta Banyuwangi.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani berharap semua komponen masyarakat memberikan dukungan pada pemkab, Polresta Banyuwangi, dan BNN untuk memberantas narkoba.
"Kita bersyukur usulan kita diapresiasi dan ditindaklanjuti pemerintah pusat. Pembentukan BNN ini untuk menjawab kekhawatiran masyarakat dan kita semua terhadap penyebaran dan peredaran narkoba," pungkas Ipuk.
(abq/iwd)
