Sesosok putih seperti sedang nangkring di pohon cemara terpotret kamera ponsel warga di Situbondo diduga pocong. Penampakan pocong ini selain dikaitkan dengan Bulan Suro juga dikaitkan dengan praktik ilmu hitam oleh warga setempat.
Pocong itu terpotret kamera ponsel milik seorang pemuda bernama Fery (16) di Desa Sumberkolak, Panarukan. Dia melihat penampakan pocong saat baru saja pulang usai ngopi bersama teman-temannya sebelum subuh.
Potret penampakan pocong ini segera viral di media sosial hingga beredar di sejumlah grup WhatsApp warga Situbondo. Warga Desa Sumberkolak tak kalah heboh. Mereka mengaitkan kemunculan pocong itu dengan Bulan Suro atau Muharam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga bernama Suyatno mengatakan di daerah itu sudah pernah terjadi peristiwa serupa. Lokasinya juga masih berada di kawasan Desa Sumberkolak.
"Di daerah sini memang beberapa kali sempat terjadi penampakan semacam itu. Apalagi bulan-bulan Suro atau Muharram," kata Suyatno, salah satu warga Desa Sumberkolak kepada wartawan, Selasa (16/7/2024).
Suyatno menyebutkan bahwa pocong pernah menampakkan diri di kampung Langai, Desa Sumberkolak. Dia sebutkan juga bahwa peristiwa tersebut terjadi belum lama ini.
"Tempo hari pernah juga terjadi di kampung sebelah. Tapi, lagi-lagi pasti terjadi pro dan kontra. Ada warga yang percaya, ada pula yang tidak," katanya.
Tidak hanya itu, dia juga menyebutkan bahwa kemunculan pocong itu ada kemungkinan berkaitan dengan praktik ilmu hitam. Dia bilang, biasanya usai malam 1 Suro hingga 10 Suro banyak pengguna ilmu hitam yang memperbarui ilmu hitamnya lantas menjajal atau mempraktikkan ilmu itu.
"Bulan-bulan syuro biasanya dimanfaatkan para penganut ilmu hitam untuk mengasah kembali ilmu atau memperbarui ilmu yang dia punya. Biasanya memang antara tanggal 1 sampai 10 syuro," ujarnya.
Kalau sebagian warga percaya bahwa potret pocong itu benar adanya, ada sebagian yang sangsi dengan kebenaran foto tersebut dan menganggapnya rekayasa atau sekadar prank di media sosial.
Salah satu warga setempat yang menyangsikan foto penampakan pocong terpotret kamera ponsel warga itu adalah Suyadi. Dia mempertanyakan bagaimana bisa kain kafannya masih bersih dan sang pocong tidak menghadap ke kamera.
"Masak kain kafannya bersih? Apalagi posisi pocongnya membelakangi kamera," kata Suyadi.
Pemuda yang memotret pocong tersebut, Fery (16), mengaku melihat pocong itu bertengger di pohon cemara depan rumahnya. Setelah memastikan itu mirip pocong, dia pun memotretnya dengan kamera ponsel.
Maksudnya hendak memotretnya beberapa kali. Tapi menurut Fery saat dirinya hendak memotret lagi, tiba-tiba sosok putih diduga pocong itu sudah menghilang.
Fery pun menegaskan bahwa kejadian itu bukan rekayasa atau prank yang sengaja dia lakukan hanya untuk kebutuhan konten di media sosial. Alasannya, dia mengaku jarang main medsos.
"Saya sendirian, tidak ada orang sama sekali di depan rumah. Jadi tidak mungkin saya merekayasa, karena tak ada untungnya merekayasa," ujarnya.
(dpe/iwd)