Sebanyak 273 siswa SD Negeri Taddan 2 Sampang mogok Belajar pada hari pertama masuk sekolah. Mereka bersama wali murid menuntut kepala sekolah diganti.
"Iya, kami sepakat dengan semua wali murid lainnya untuk tidak menyekolahkan anak kami hingga kepala sekolah itu diganti," kata Paidi, salah satu wali murid, Senin (15/7/2024).
Berikut lima fakta-fakta aksi mogok siswa dan wali murid SD Negeri Taddan 2 Sampang:
1. Kepsek Tak menyerahkan Uang Tabungan Siswa
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Paidi, aksi mogok belajar ini dipicu sikap kepala sekolah yang menunda penyerahan uang tabungan siswa. Belakangan diketahui penundaan penyerahan tabungan itu akibat uang dipinjamkan ke salah satu perusahaan travel haji dan umroh.
"Uang tabungan siswa yang ternyata digunakan untuk bisnis. Dipinjamkan ke perusahaan travel haji," kata paidi
2. Dana BOS Tak Transparan
Tak hanya itu, kepala sekolah juga dinilai tidak transparan dalam mengelola dana bantuan operasional sekolah (BOS). Sebab selama ini, pengelolaan dana BOS tak pernah dibahas dengan komite sekolah.
"Bukan cuman persoalan uang tabungan tapi banyak masalah lainnya termasuk pengelolaan dana bos yang tidak transparan," beber Paidi.
3. Guru Mengaku Tak Tahu Pemicu Mogok Siswa
Khairulanam salah satu guru SDN Taddan 2 membenarkan aksi mogok dilakukan seluruh siswa. Padahal sesuai jadwal, sekolah seharusnya aktif mulai hari ini. Meski demikian, Khairul mengaku tak tahu menahu apa pemicunya.
"Sesuai dengan jadwal seharusnya hari ini sudah masuk sekolah tapi sampai jam 9 belum ada satupun murid yang masuk," ujar Khairul
"Bukan hanya siswa yang lama ini siswa baru yang sudah terdaftar juga tidak ada yang masuk. Kami ngak tau kenapa," tandasnya.
4. Disdik Sampang Respons Tuntutan Siswa dan Wali Murid
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Mohamad Fadeli merespons desakan siswa dan wali murid tersebut dengan mendatangi sekolah. Meski begitu dia menyayangkan aksi mogok padahal ada hari pertama sekolah.
"Seharusnya tidak perlu sampai ada mogok belajar ini ya," kata Fadeli saat mendatangi SDN Taddan 2, Senin (15/7/2024).
"Kami (Disdik) sudah merespons keinginan wali murid pada saat audiensi di kantor dinas beberapa waktu sebelumnya," imbuhnya.
Ia mengakui reaksi dan mosi tidak percaya dari wali murid terhadap kepala sekolah berawal dari pembagian uang tabungan siswa yang tertunda. Wali murid bersama komite sekolah yang geram sempat melakukan audiensi ke Dinas Pendidikan Sampang sehingga terungkap banyak kasus tersebut.
"Banyak hal yang mereka sampaikan tentang kepala sekolah dalam pengelolaan dana di sekolah. Mereka menganggap (Kepsek) tidak profesional, sehingga mendesak untuk mengganti kepala sekolah (Baru)," kata Fadli.
5. Disdik Tarik Kepsek SD dan Diganti Plt
Selain mendatangi sekolah, Disdik juga membawa bukti surat pengganti kepala sekolah sementara. Surat itu ditunjukkan untuk meyakinkan wali murid agar kembali menyekolahkan anaknya.
"Saya minta para guru untuk tetap mengajar jangan sampai siswa jadi korban. Mereka tetap harus bisa belajar. Kami amankan (Mutasi) kepala sekolah ke dinas. Sudah kami tunjuk plt kepala sekolahnya," tambah Fadli di depan guru SDN Taddan 2 dan perwakilan wali murid.
6. Disdik Gelar Penyelidikan Internal
Sementara disdik belum bisa memberikan sanksi lain terkait laporan yang disampaikan wali murid tersebut. Pihak disdik masih menunggu proses pemeriksaan yang dilakukan di internal.
"Yang jelas sesuai prosedur kepala sekolah itu tetap akan kami evaluasi. Untuk sanksi lainnya kami masih menunggu hasilnya," tandas Fadeli.
(abq/iwd)