Paidi, salah satu wali murid membenarkan adanya aksi mogok belajar itu. Ia menyebut, aksi mogok belajar berawal dari ketidakpercayaan wali murid kepada kepala sekolah yang dinilai tidak profesional dalam mengelola sekolah.
"Iya kami sepakat dengan semua wali murid lainnya untuk tidak menyekolahkan anak kami hingga kepala sekolah itu diganti," kata Paidi, Senin (15/7/2024).
Sementara salah satu guru SDN Taddan 2 Sampang, Khairul Anam membenarkan bahwa tidak ada satu pun siswa yang datang ke sekolah. Padahal, hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah.
"Sesuai dengan jadwal seharusnya hari ini sudah masuk sekolah, tapi sampai jam 09.00 WIB, belum ada satu pun murid yang masuk," ungkap Hairul.
Hairul pun mengaku tak tahu alasan ratusan siswa mogok masuk sekolah.
"Bukan hanya siswa yang lama, ini siswa baru yang sudah terdaftar juga tidak ada yang masuk. Kami nggak tahu kenapa," imbuhnya.
(hil/irb)