.webp)
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan penyebab air sungai di Malang mendadak berwarna merah. Dalam narasi video tersebut menjelaskan, warna merah itu berasal dari pewarna yang diletakkan di sungai.
detikJatim mencoba menelusuri kebenaran dari video yang beredar soal air sungai di Dusun Kidal Krajan, RT 27 RW 02 Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang itu disebut berwarna merah karena pewarna.
Warga yang tinggal di sekitar sungai itu mengaku tidak mengetahui siapa yang membuat video dan mengatakan jika air sungai berwarna merah karena pewarna. Warga pun masih meyakini air berwarna merah bukan karena pewarna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga sini gak ada yang tahu siapa buat (video) itu. Tidak ada kain seperti yang disampaikan di video itu," ujar Anikah ketika ditemui detikJatim bersama warga sekitar, Senin (8/7/2024).
Anikah mengaku, sampai saat ini warga sekitar juga belum mengetahui penyebab air sungai tiba-tiba berubah menjadi warna merah. "Kami gak tahu kenapa itu karena baru pertama kali. Yang jelas keluarnya dari cekungan," ungkapnya.
Sementara itu, perangkat desa setempat Badri juga menyampaikan, pihaknya belum bisa memastikan air berwarna merah itu disebabkan karena apa. Dari hasil penelusuran yang dia lakukan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda pewarna.
"Saya sendiri kurang begitu jelas ya tapi kalau memang dari pewarna begitu kan mungkin di batu-batu ada bekas dan ikan-ikan mati. Tapi sampai sekarang yang ndak ada yang mati ikannya," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, air sungai di Dusun Kidal mendadak berwarna merah. Peristiwa tersebut diketahui pertama kali pada Sabtu (6/7) sekitar pukul 13.00 WIB.
Warga pun mencoba menelusuri dari mana warna merah itu berasal. Hasilnya diketahui warna merah itu muncul dari sebuah cekungan yang tepat berada dibawah pabrik pakan ternak.
Munculnya fenomena tersebut membuat banyak orang penasaran dan berdatangan ke lokasi. Baik untuk mengabadikan fenomena air berwarna merah, mandi hingga mengambil air tersebut untuk dibawa pulang.
Air tersebut perlahan kembali normal pada Sabtu (6/7) sekitar pukul 24.00 WIB.
(hil/fat)
