Palang Pintu Perlintasan KA di Plosogeneng Lamongan Resmi Beroperasi

Palang Pintu Perlintasan KA di Plosogeneng Lamongan Resmi Beroperasi

Eko Sudjarwo - detikJatim
Sabtu, 06 Jul 2024 18:08 WIB
Palang Pintu Perlintasan KA di Plosogeneng Lamongan Resmi Beroperasi
Palang Pintu Perlintasan KA di Lamongan Resmi Beroperasi (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Perlintasan rel KA di Dusun Plosogeneng, Desa Plosowahyu, Kecamatan/Kabupaten Lamongan diresmikan. Jalur KA jadi salah satu jalur alternatif masuk kota saat jalur poros nasional mengalami kepadatan.

Dan akhirnya, perlintasan rel KA dipasang palang pintu. Palang pintu itu kini resmi beroperasi untuk menjaga keselamatan di perlintasan KA selama KA melintas.

"Keberadaan palang pintu atau portal tersebut untuk menjaga keselamatan di perlintasan KA, yang semula kita pakai patok, untuk mempermudah akses masyarakat yang keluar masuk dusun," kata Bupati Lamongan Yuhronur Effendi saat meresmikan operasional palang pintu perlintasan Dusun Plosogeneng, Desa Plosowahyu, Sabtu (6/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati Lamongan yang akrab disapa Pak Yes itu mengungkapkan, pemasangan palang pintu perlintasan KA ini inisiatif warga dan kesepakatan dengan semua pihak. Patok yang dulu tidak bisa dilintasi, kata dia, kini diganti dengan palang pintu agar lebih tertib dan lebih terjaga lagi.

"Nanti akan dijaga oleh petugas yang disediakan oleh pihak desa," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dengan beroperasinya palang pintu ini, kendaraan roda 4 tidak perlu lagi mengambil jalur memutar untuk keluar masuk Dusun Plosogeneng. Pihaknya juga mengoptimalkan penjagaan di perlintasan KA lainnya dengan program Dinas Perhubungan (Dishub).

"Awalnya kan ada insiden (kecelakaan), sehingga dipasang patok, sambil kita mempersiapkan palang pintunya. Sekarang palang pintu sudah siap sehingga mobil nanti bisa lewat sini," tuturnya.

Total ada sebanyak 54 titik perlintasan berportal yang ada Lamongan. Di antaranya 42 titik perlintasan yang berpalang pintu, baik yang disediakan Dishub Lamongan, Dishub Jatim dan KAI.

"Yang lebih penting, keselamatan ini adalah tanggung jawab kita bersama, yakni tanggung jawab pemda, pihak desa dan juga masyarakat. Termasuk menggelorakan kewaspadaan, yaitu dengan berhenti, tengok kiri tengok kanan sebelum menyeberang," tuturnya.

Sementara Kepala Desa Plosowahyu, Agus Susanto mengaku pengoperasian palang pintu perlintasan sudah dinantikan warganya sejak lama. Palang pintu tersebut dijaga selama 24 jam, dengan menerapkan 3 shift penjaga yang dananya diambilkan dari swadaya masyarakat.

"Ini bentuk perhatian dari bupati dan Pemkab Lamongan. Karena masyarakat kurang lebih setahun ini berkeinginan perlintasan ini busa dibuka 100 persen. Alhamdulillah saat ini sudah terwujud," pungkasnya.




(irb/fat)


Hide Ads