Mantan Rektor Unair Kritik Pencopotan Dekan FK Saat Aksi Bela Prof BUS

Mantan Rektor Unair Kritik Pencopotan Dekan FK Saat Aksi Bela Prof BUS

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 04 Jul 2024 17:26 WIB
Prof Puruhito, mantan rektor unair
Mantan Rektor Prof Puruhito turut aksi bela Prof BUS (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER atau Prof BUS menuai respons dari banyak pihak hingga karangan bunga membanjiri kampus FK. Mantan Rektor Unair pun turut angkat bicara.

Prof BUS dicopot dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair per Rabu, 3 Juli 2024. Merespons hal ini Prof Dr dr Med Puruhito, Eks Rektor Unair peroide 2001-2006 menilai keputusan itu sangat mendadak.

"Kami menolak keputusan rektor yang menyatakan bahwa Prof Bus dihentikan jabatannya sebagai dekan secara mendadak, tanpa suatu sebab yang kami ketahui. Tidak ada yang mendukung bahwa dia harus dipecat," kata Prof Puruhito kepada wartawan di halaman FK Unair, Kamis (4/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, Prof BUS dicopot dari jabatan Dekan FK buntu komentarnya menolak rencana Menkes datangkan dokter asing ke Indonesia yang dianalogikan seperti naturalisasi di dunia sepakbola Tanah Air.

Prof Puruhito turut serta dalam aksi bersama sejumlah guru besar Unair, dosen, hingga dokter muda menuntut agar jabatan Prof Bus sebagai Dekan FK Unair dikembalikan hingga akhir masa jabatannya pada 2025.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, para guru besar dan dosen dalam aksi itu juga menilai bahwa Prof Bus telah banyak menorehkan prestasi. Dia bahkab telah membawa nama Unair semakin dikenal secara internasional.

"Justru membuat nama Unair jadi naik. Jadi mengapa rektor justru membunuh seseorang di kalangannya yang sebetulnya membawa nama Unair jadi baik?" Kata Prof Puruhito mengkritik keputusan Rektor Unair saat ini.

Dia juga berharap nama baik Prof Bus dipulihkan sebagai orang yang betul-betul concern pada pendidikan dokter di Indonesia. Prof Bus dinilai mampu memproduksi dokter yang baik, bahkan tidak kalah dengan dokter asing.

Prof Puruhito menyatakan, setelah aksi "Bela Prof BUS" ini dirinya bersama sejumlah guru besar dan dosen akan menemui pimpinan Unair untuk menanyakan dasar pencopotan jabatan Dekan FK tersebut.

"Sampai sekarang kami belum jelas apa sih yang mendasari beliau (Rektor Unair) bertindak secepat itu? Kan ada prosedurnya. Harusnya SP1, SP2, dan seterusnya. Itu tidak ditempuh. Saya mantan rektor, administrator, tahu prosedur itu yang sampai sekarang tidak diberlakukan pada pemecatan Prof Bus. Itu yang kami sesalkan," jelasnya.

Mantan Rektor Unair itu pun kembali menegaskan bahwa keputusan yang telah diambil Rektor Unair saat ini, Prof Nasih, yakni mencopot jabatan Prof BUS sebagai Dekan FK Unair sangat tergesa-gesa.

"Sangat tergesa-gesa ini ya," sebutnya.




(dpe/fat)


Hide Ads