Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER diberhentikan atau dicopot dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair). Pencopotan itu dilakukan usai Prof Budi menolak rencana Kemenkes untuk mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
Pencopotan itu disebut karena Prof Budi dinilai melampaui kewenangan. Dicopotnya Prof Budi dari Dekan FK Unair pun menuai polemik. Sejumlah rekan dokter dan sejawat Prof Budi pun menggelar aksi.
Berikut sejumlah fakta Dekan FK Unair dicopot usai tolak dokter asing:
1. Proses Pencopotan Prof Budi
Prof Budi membenarkan dirinya diberhentikan dari jabatan Dekan FK Unair. Ia menjelaskan, pencopotan itu berawal ketika ia dipanggil Rektor Unair Prof Nasih pada Senin (1/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panggilan dilayangkan usai dirinya berkomentar tidak setuju atau menolak rencana Menkes mendatangkan dokter asing ke tanah air. Lalu pada Selasa (2/7/2024), Prof Budi diminta menghadap rektor, senat akademis, dan sekretaris universitas. Namun ia tak bisa hadir karena sedang ada di Jakarta menjadi narasumber sebuah acara.
"Hari Rabu (3/7/2024) pagi diberi tahu saya diberhentikan, suratnya sedang diproses. Jam 15.00 WIB suratnya saya terima," ujar Prof. Budi.
2. Alasan Prof Budi Dicopot
Prof Budi mengungkapkan alasan dirinya dicopot dari jabatan Dekan FK Unair. Ia disebut telah melampaui kewenangan karena menyuarakan penolakan terhadap kedatangan dokter asing.
"Saya Senin dipanggil, saya dianggap salah melampaui kewenangan. Saya memang menyuarakan itu bahwa tidak setuju dengan dokter asing. Saya diminta mundur atau diproses," jelas Prof Budi.
Sebelumnya, Prof Budi merespons dengan tegas penolakan rencana Menkes Budi Gunadi Sadikin yang mendatangkan dokter asing ke tanah air. Prof Budi yakin 92 Fakultas Kedokteran di Indonesia mampu meluluskan dokter-dokter berkualitas. Bahkan, kualitasnya dia yakini tidak kalah dengan dokter-dokter asing.
"Secara pribadi dan institusi, kami dari fakultas kedokteran tidak setuju. Saya pikir semua dokter di Indonesia tidak rela kalau dokter asing bekerja di sini, karena kita mampu untuk memenuhi dan kita mampu menjadi dokter tuan rumah sendiri," tegasnya.
3. Unair Buka Suara
Pihak Unair akhirnya buka suara soal pencopotan Prof Budi. Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair dr Martha Kurnia Kusumawardani SpKFR (K) membenarkan kabar yang beredar.
"Terkait beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial, dengan ini kami humas Universitas Airlangga menyatakan bahwa pemberitaan tersebut benar adanya," ujarnya.
4. Alasan Unair Copot Prof Budi
Martha mengatakan alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini merupakan kebijakan internal. Tepatnya untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair.
"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," ujar Martha.
"Semoga Unair khususnya FK Unair terus menjadi Fakultas Kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia," tambahnya.
5. Aksi Bela Prof Budi
Dokter-dokter di Surabaya siang ini akan menggelar aksi untuk Prof Budi bertajuk "Save Prof BUS Dekan Kita, Save Dokter Indonesia". Kegiatan dilakukan pukul 12.00 WIB di depan patung Airlangga FK Unair.
"Iya, insyaallah, benar," kata korlap aksi tersebut dr Moh Agung Marzah.
Aksi ini membawa dua tuntutan untuk membela Prof Budi. Adapun dua tuntutan tersebut, yaitu mengembalikan Prof Bus sebagai Dekan FK Uanir sekarang juga dan memberikan kebebasan berpendapat untuk seluruh akademisi dan dokter Indonesia.
Simak Video 'Penegasan Kemenkes Tak Terkait Pencopotan Dekan FK Unair':