Pasutri berboncengan motor terlibat kecelakaan dengan mobil pikap bermuatan ikan pindang di Jalan Nasional, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember. Sang suami mengalami luka sementara sang istri tewas di lokasi kejadian.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Jember Iptu Edy Purwanto mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. "Untuk korban satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan suaminya selamat," kata Edy, Senin (1/7/2024).
Edy menjelaskan saat itu Abdul Hamid (58) bersama istrinya Ida Fitria (50) warga Dusun Glagasan, Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, berboncengan motor Honda Supra nopol P 6551 LR. Mereka melaju dari arah Barat ke Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dari arah belakang, melaju mobil pikap jenis Mitsubishi L300 nopol N 8046 EN bermuatan ikan pindang yang dikemudikan Dona (30) warga Sendang Biru, Malang. Mobil melaju dengan kecepatan cukup tinggi.
"Sesampainya di depan toko Aneka Jaya Rambipuji, korban bermaksud belok ke kanan dan menyeberang jalan. Dari arah belakang, mobil pikap Mitsubishi L300 melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Sopir pikap yang hendak menyalip kendaraan di depannya, tidak bisa mengendalikan mobil dan menabrak korban dari arah belakang," terang Edy.
Benturan pun tak terhindarkan. Kerasnya benturan membuat Ida Fitria meninggal di lokasi. Sedangkan suaminya mengalami luka yang cukup serius.
"Korban suami istri ini setelah kecelakaan langsung dibawa ke Puskesmas Rambipuji. Untuk korban yang meninggal lalu dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan," ujar Edy.
"Sementara untuk pengemudi mobil pikap saat ini sudah kita amankan di Satlantas Polres Jember bersama dengan kendaraan yang terlibat kecelakaan," imbuhnya.
Dona, sopir pikap yang terlibat kecelakaan menceritakan, kendaraan yang dikemudikannya mengangkut ikan pindang dari tempat pelelangan ikan di Sendang Biru, Malang. Ikan itu hendak dikirim ke pasar ikan Tegal Besar, Jember.
"Saya berangkat dari Malang tadi itu sekitar pukul 14.30. Memang muatan ikan ini harus agak cepat dikirim, karena takutnya bau saat di perjalanan," ujar Dona.
"Tadi di jalan itu kalau ada celah untuk nyalip ya nyalip, tapi sampai di Rambipuji itu pas ada celah coba nyalip, tapi di depan ada motor mau belok kanan. Mau ngerem udah gak sempat, akhirnya saya menabrak motor di depan itu," tuturnya.
(abq/iwd)