Enam jemaah asal Tulungagung meninggal selama pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi. Mayoritas jemaah haji yang meninggal merupakan lansia dan sebagian besar karena serangan jantung.
Kasi Pemberangkatan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Tulungagung, Suryani mengatakan keenam jemaah haji yang meninggal dunia itu terdiri dari dua laki-laki dan empat perempuan.
"Mereka ini mayoritas usianya sudah lansia, di atas 70 tahun. Mereka ada yang kecapaian, ada yang terkena serangan jantung," kata Suryani, Jumat (28/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kasus kematian jemaah haji paling banyak terjadi setelah mereka pulang dari Mina dan langsung menjalani tawaf ifadah untuk menyempurnakan ibadah haji.
"Setelah tawaf ifadah dilanjutkan sa'i. Nah itu rata-rata kan sudah sepuh, karena kurang istirahat sehingga kecapaian. Mereka lemas, dilarikan ke rumah sakit nggak nututi," imbuhnya.
Suryani menambahkan saat ini ada 1 jemaah haji asal Tulungagung yang menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi karena mengalami stroke. Sedangkan beberapa jemaah lainnya menjalani perawatan di hotel oleh dokter kloter.
"Kalau yang dirawat dokter rombongan ya ada beberapa, ada yang sakit hipertensi, gula, dan sebagainya," imbuhnya.
Tak hanya persoalan kesehatan dan fisik, kondisi cuaca di Arab Saudi selama pelaksanaan rangkaian haji cenderung panas. Hal ini berpengaruh pada para jemaah.
"Informasinya panasnya lumayan ekstrem di sana," ujarnya.
Pihaknya berharap seluruh jemaah mampu mengatur waktu ibadah dan istirahat dengan baik, sehingga bisa sehat hingga pulang ke Indonesia.
(dpe/iwd)