6 Jemaah Haji Tulungagung Meninggal di Arab Saudi, Mayoritas Lansia

6 Jemaah Haji Tulungagung Meninggal di Arab Saudi, Mayoritas Lansia

Adhar Muttaqin - detikJatim
Jumat, 28 Jun 2024 22:01 WIB
Dokter memeriksa pasien di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Makkah, Arab Saudi, Selasa (28/5/2024). Fasilitas pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia di Makkah yang dikelola Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan tersebut sejak beroperasi pada 20 Mei 2024 hingga saat ini telah menangani 78 pasien rawat inap dan 137 pasien rawat jalan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/Spt.
Ilustrasi jemaah haji meninggal. (Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Tulungagung -

Enam jemaah asal Tulungagung meninggal selama pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi. Mayoritas jemaah haji yang meninggal merupakan lansia dan sebagian besar karena serangan jantung.

Kasi Pemberangkatan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Tulungagung, Suryani mengatakan keenam jemaah haji yang meninggal dunia itu terdiri dari dua laki-laki dan empat perempuan.

"Mereka ini mayoritas usianya sudah lansia, di atas 70 tahun. Mereka ada yang kecapaian, ada yang terkena serangan jantung," kata Suryani, Jumat (28/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya kasus kematian jemaah haji paling banyak terjadi setelah mereka pulang dari Mina dan langsung menjalani tawaf ifadah untuk menyempurnakan ibadah haji.

"Setelah tawaf ifadah dilanjutkan sa'i. Nah itu rata-rata kan sudah sepuh, karena kurang istirahat sehingga kecapaian. Mereka lemas, dilarikan ke rumah sakit nggak nututi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Suryani menambahkan saat ini ada 1 jemaah haji asal Tulungagung yang menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi karena mengalami stroke. Sedangkan beberapa jemaah lainnya menjalani perawatan di hotel oleh dokter kloter.

"Kalau yang dirawat dokter rombongan ya ada beberapa, ada yang sakit hipertensi, gula, dan sebagainya," imbuhnya.

Tak hanya persoalan kesehatan dan fisik, kondisi cuaca di Arab Saudi selama pelaksanaan rangkaian haji cenderung panas. Hal ini berpengaruh pada para jemaah.

"Informasinya panasnya lumayan ekstrem di sana," ujarnya.

Pihaknya berharap seluruh jemaah mampu mengatur waktu ibadah dan istirahat dengan baik, sehingga bisa sehat hingga pulang ke Indonesia.




(dpe/iwd)


Hide Ads