Kebakaran Gudang Penyimpanan Pakan Ternak Sidoarjo Padam Usai 36 Jam

Kebakaran Gudang Penyimpanan Pakan Ternak Sidoarjo Padam Usai 36 Jam

Suparno - detikJatim
Senin, 24 Jun 2024 18:10 WIB
Kebkaran gudang pakan ternak di Sidoarjo baru padam setelah dilakukan pemadaman selama 36 jam
Petugas saat memadamkan api yang membakar gudang penyimpanan pakan ternak di Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Sebuah gudang yang digunakan untuk menyimpan pakan ternak, seperti sekam dan dedak di Sidoarjo terbakar sejak Minggu (23/6/2024) pagi. Untuk memadamkan api, delapan unit mobil PMK dari Pemkab Sidoarjo dikerahkan. Api baru padam setelah dilakukan pemadaman selama 36 jam.

Informasi yang dihimpun detikJatim, kebakaran gudang sekam dan dedak tersebut terjadi di pergudangan Jemundo Blok E-1, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Api mulai melalap gudang pada Minggu (23/6/2024) sekitar pukul 04.30 WIB.

Danton Damkar Pos Krian Agus Widi mengatakan, sampai saat ini petugas Damkar Pemkab Sidoarjo masih berjibaku untuk melakukan pembasahan. Ini untuk mewaspadai munculnya titik api baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebkaran gudang pakan ternak di Sidoarjo baru padam setelah dilakukan pemadaman selama 36 jamEkskavator dikerahkan untuk mengurai sekam dan dedak mencari titik api Foto: Suparno/detikJatim

"Saat ini kami sudah berhasil melokalisir kobaran api di gudang sekam dan dedak di Jemundo ini. Kerja keras kami sangat melelahkan selama 36 jam api baru berhasil dipadamkan," kata Widi di lokasi kejadian, Senin (24/6/2024).

Widi menjelaskan, dalam proses pemadaman, pihaknya mengerahkan delapan unit mobil PMK. Yakni dari Pos Buduran dan Pos Krian mengerahkan 2 unit. Sedangkan dari Pos Porong, Candi, Sidoarjo kota, dan Pos Waru masing-masing 1 unit mobil PMK.

ADVERTISEMENT

"Saat proses pemadaman kami menemui kendala, selain sulit mendapatkan pasokan air, juga obyek yang terbakar adalah sekan dan dedak yang sulit dipadamkan," jelas Widi

Meski sudah padam, pihaknya tetap melakukan pembasahan dengan menerjunkan alat berat untuk membantu mengurai kondisi sekam dan dedak. Ini dilakukan untuk memastikan sekam dan dedak tersebut sudah padam.

"Proses pembasahan kami menerjunkan satu unit ekskavator untuk mengurai sekam dan dedak," imbuh Widi.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads