Melestarikan Dongeng Bentuk Pendidikan Awal Karakter Anak

Melestarikan Dongeng Bentuk Pendidikan Awal Karakter Anak

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 24 Jun 2024 01:01 WIB
Dongeng Media Awal Mendidik Karakter Anak
Foto: Istimewa (Dok Sanggar Dongeng Kepompong)
Malang -

Dulu, dongeng sering digunakan mengajari anak-anak. Lewat dongeng setiap orang bisa menyampaikan pesan dan nilai moral lebih mudah ke anak-anak.

Namun, seiring kemajuan teknologi dan beragam tontonan dongeng jarang dihadirkan di rumah maupun di sekolah. Padahal, leluhur mewariskan budaya tutur lewat beragam kesenian tradisional. Mulai wayang, ketoprak, ludruk, wayang topeng dan kesenian lainnya.

Dari situ, Sanggar Dongeng Kepompong berupaya untuk melestarikan dan membumikan kembali dongeng. Salah satu caranya lewat kegiatan temu relawan Sanggar Dongeng Kepompong di pendapa Kecamatan Turen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menyampaikan pesan lewat dongeng lebih mudah dipahami dan melekat di benak anak-anak," ujar pimpinan Sanggar Dongeng Kepompong, Yudi Agus Priyanto kepada wartawan, Minggu (23/6/2024).

Dalam kegiatan tersebut sebanyak 20 relawan yang mengikuti pelatihan untuk belajar mendongeng. Tahap awal, para peserta belajar menggunakan teknik olah suara dan karakter.

ADVERTISEMENT
Dongeng Media Awal Mendidik Karakter AnakSanggar Dongeng Kepompong dan relawan/ Foto: Istimewa (Dok Sanggar Dongeng Kepompong)

Dilanjutkan dengan mengemas sebuah cerita tentang ayam jago mengajak burung hantu bermain secara spontan. Masing-masing praktik menyampaikan ide kreatif cerita di hadapan sesama peserta.

Berikutnya, peserta belajar membuat boneka berbahan kaos kaki. Masing-masing membuat karakter boneka sesuai dengan imajinasi masing-masing. Dalam tempo singkat, mereka bisa membuat sebuah media ajar dengan boneka kaos kaki.

"Dulu saya sering mendengar cerita kancil mencuri timun. Tapi saya tidak pernah menyampaikan sifat buruk, seperti mencuri timun," kata salah seorang peserta yang juga pendidik di Taman Kanak-kanak (TK).

Peserta lainnya, Puji Rahayu mengaku menikmati keseruan belajar mendongeng. Ia hadir bersama putrinya, mereka tampak tekun membuat boneka kaos kaki. Keseruan semakin menyeruak, saat peserta praktik mendongeng.

"Senangnya bertemu teman baru dengan beragam latar belakang dan saring sharing pengalaman masing-masing," ujarnya.

Sanggar Dongeng Kepompong berdiri sejak 2019. Selama ini telah mendongeng di berbagai lembaga pendidikan dasar. Serta mendongeng untuk anak-anak korban erupsi Gunung Semeru, sebagai bagian trauma healing. Para relawan juga akan dilibatkan berbagai kegiatan sosial kemanusiaan melalui dongeng.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads