Polisi Segera Panggil Pengasuh Ponpes di Buduran Terkait Dugaan Asusila

Polisi Segera Panggil Pengasuh Ponpes di Buduran Terkait Dugaan Asusila

Suparno - detikJatim
Jumat, 21 Jun 2024 19:47 WIB
Ponpes Al Mahdiy di Buduran, Sidoarjo yang diminta warga untuk ditutup diduga pengasuhnya melakukan tindakan asusila.
Ponpes Al Mahdiy yang diprotes warga diminta tutup. (Foto: Suparno/File)
Sidoarjo - Polisi segera memanggil pengasuh Ponpes di Dusun Ngemplak RT 20, RW 5, Desa Pagerwojo, Buduran, Sidoarjo. Pengasuh itu diduga melakukan pencabulan terhadap santrinya.

Sebelumnya, warga Desa Pagerwojo, Buduran, Sidoarjo memasang puluhan spanduk berisi tuntutan agar ponpes Al Mahdiy ditutup karena pengasuhnya diduga melakukan pencabulan.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan bahwa unit PPA Satreskrim Polresta Sidoarjo sudah menangani laporan terkait dugaan tindak pidana pencabulan itu.

Laporan itu berkaitan dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang diduga terjadi di salah satu tempat pendidikan yang ada di Buduran, Sidoarjo.

"Kasus itu, saat ini sudah naik di tingkat penyidikan. Tim penyidik unit PPA sedang melengkapi alat bukti, termasuk dari terlapor kami agendakan pemanggilan, Minggu depan," ujar Agus di Polresta Sidoarjo, Jumat (21/6/2024).

Agus menjelaskan saat ini baru satu yang dilaporkan. Selain itu pihaknya juga sudah memeriksa 5 orang saksi. Termasuk saksi ahli juga sudah diminta keterangan untuk melengkapi alat bukti.

"Untuk melengkapi alat bukti penyidikan, kami juga memanggil saksi ahli," jelas Agus.

Agus menambahkan bahwa penyidikan kasus itu terus berjalan. Hanya saja tim penyidik lebih berhati-hati dan harus cermat agar bisa mendapat kesimpulan yang didukung metode ilmiah, bukan hanya berdasarkan asumsi.

"Tapi ini betul-betul berdasarkan fakta penyidikan, dan tentunya kami sangat atensi dan memperhatikan betul situasi lapangan terhadap kelanjutan kasus ini dan secepatnya kami akan informasikan proses selanjutnya," imbuh Agus.

"Untuk pendampingan korban, unit PPA sudah bekerja sama dengan stakeholder di antaranya dengan UPTD P2TP2, Dinsos, dan Psikolog," tandas Agus.


(dpe/iwd)


Hide Ads