Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Rabu (19/6/2024). Saat ini, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini berada di level III atau siaga.
Berdasarkan data yang dihimpun detikJatim dari Informasi Letusan Gunung Api yang dirilis di situs web resmi Magma ESDM, erupsi pagi ini terjadi dua kali pada pukul 05.29 WIB dan 05.55 WIB.
Pada erupsi pukul 05.29 WIB, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pada erupsi kedua yang terjadi pukul 05.55 WIB, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tulis petugas Liswanto dalam laporannya.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," imbaunya.
Lalu, masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tambahnya.
(hil/dte)