Sebanyak 7 orang korban perahu tenggelam akibat tertimpa rumah kontainer milik Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) belum ditemukan. Pencarian diperluas.
Kasatpolair Polres Bangkalan Iptu Muarib menuturkan pihaknya menyisir seluruh area di sekitar titik jatuhnya korban. Namun hingga sore tadi tim gabungan belum menemukan para korban.
"Sampai jam 17.00 sore ini masih nihil. Kami tim gabungan belum menemukan para korban," ujarnya, Jumat (14/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, untuk mencari para korban tim dari Satpolair Polres Bangkalan melakukan pencarian bersama tim SAR Surabaya, Direktorat Polairud Polda Jatim serta tim Basarnas dan nelayan setempat turut membantu pencarian korban.
"Kami bekerja sama untuk menemukan tujuh korban yang hilang," imbuhnya.
Ia menyebutkan tim gabungan saat ini fokus melakukan pencarian di titik jatuhnya korban hingga radius 1 mil dari titik awal. Penyisiran dilakukan dari seluruh arah untuk menemukan korban.
"Untuk penyisiran hari ini difokuskan di titik jatuh awal hingga 1 mil dari TKP," jelasnya.
Sebelumnya, korban meninggal ditemukan mengapung di sekitar rig pengeboran minyak milik PHE WMO di perairan Kecamatan Klampis dan Sepulu. Tubuh korban ditemukan mengelupas dan membusuk.
Diketahui, tujuh orang korban yang belum ditemukan yakni Aris dan Gopek asal Desa Blandongan, Moul,Wawan, Haris, Lutfi serta Oji asal Desa Kroman, Gresik.
Sedangkan 8 korban selamat yaitu Husni warga Desa Kroman, Boyen (45) warga Campurejo Panceng, serta Zaini, Budi (32), Hasan (63), Khotib, Fatah, dan Nok, warga Desa Blandongan.
"Untuk korban yang ditemukan meninggal kemarin, atas nama Naharudin Safa (24) warga Desa Kroman, Gresik," pungkasnya.
(dpe/dte)