Bapanas Launching Rumah Pangan B2SA di Lamongan, Ini Fungsinya

Bapanas Launching Rumah Pangan B2SA di Lamongan, Ini Fungsinya

Eko Sudjarwo - detikJatim
Jumat, 14 Jun 2024 19:20 WIB
Bapanas launching rumah pangan di Desa Sugihwaras, Kalitengah, Lamongan
Bapanas launching rumah pangan di Desa Sugihwaras, Kalitengah, Lamongan (Foto: Dok. Istimewa)
Lamongan -

Badan Pangan Nasional (Bapanas) me-launching rumah pangan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) di Lamongan. Rumah pangan ini adalah promosi, kampanye, dan edukasi untuk memberikan pola konsumsi pangan beragam, bergizi sehat, dan aman.

Deputi III Bidang Penganeragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto berharap rumah pangan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman dapat meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat. Rumah pangan B2SA ini terletak di Desa Sugihwaras Kecamatan Kalitengah.

"Jadi rumah pangan B2SA ini konsepnya adalah promosi, kampanye, dan edukasi kita semua untuk memberikan pola konsumsi pangan beragam, bergizi sehat, dan aman," kata Andriko saat meresmikan rumah pangan B2SA, Jumat (14/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andriko menuturkan, selain Lamongan, ada 8 daerah lain di Jatim yang hari ini diresmikan penggunaan rumah pangan B2SA ini. Delapan Kabupaten/Kota yang me-launching rumah pangan B2SA secara serentak di Lamongan, Kabupaten Malang, Lumajang, Kabupaten Kediri, Ngawi, Bondowoso, Kota Madiun dan Kota Batu.

"Badan Pangan Nasional tidak hanya promosi, tapi juga mengeksekusi dengan cara memberikan bantuan rumah pangan B2SA, memang ini belum banyak. Seluruh Indonesia ada 175 titik, di Jawa Timur ada delapan," ujar Andriko.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Andriko menekankan, terdapat 5 langkah promosi yang terus dimasifkan. Yakni konsumsi pangan B2SA dengan pangan lokal sebagai andalan, isi piringku, food waste atau membuang makanan, belanja bijak belanja secukupnya, dan zero new stunting.

"Yang kita launching hari ini mudah-mudahan dapat kita perluas, jadi kalau di Lamongan sudah menggerakkan BUMN, BUMD dan perusahaan (program 1-10-100) untuk juga melakukan hal yang sama," tutur Andriko.

"Ini harus kita apresiasi karena ini bentuk replikasi yang cerdas, agar semua pelaku usaha juga punya kepentingan mengangkat anak-anak kita yang sebenarnya bukan kurang makan tapi karena pola asuh yang belum baik sehingga menyebabkan dia kurang gizi," imbuh Andriko.

Andriko menceritakan, saat ini terdapat berbagai tantangan yang dihadapi dalam pangan nasional, mulai dari laju fungsi lahan pertanian, alih profesi pertanian generasi muda, diversifikasi (penganeragaman) pangan, perubahan iklim karena meningkatnya suhu yang berakibat pada kegagalan panen, hingga lainnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dydik Rudy Prasetya menuturkan, program bantuan makan sehat B2SA yang diterima siswa-siswi SDN Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah dari Bapanas akan berlangsung selama 3 bulan dengan 60 kali paket makan.

Harapannya, dengan menu makan yang benar dapat memantik orang tua untuk memberikan pola asuh yang benar melalui pemberian pola makan sehat sesuai pangan lokal untuk tumbuh kembang anak.

Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi mengungkapkan, sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Lamongan telah menerapkan program membawa bekal dari rumah dengan menerapkan program B2SA.

"Untuk SD akan kita koordinasikan dengan Dinas Pendidikan. Kami juga ada program pembuatan ternak lele di sekolah agar nanti ketika panen bisa dikonsumsi bersama murid dan guru, tinggal menambah sayurnya," pungkas Anis.




(abq/dte)


Hide Ads