Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban akan segera tiba. Pada hari tersebut, umat Islam akan mendirikan salat Idul Adha, baik di lapangan maupun masjid. Lantas bagaimana hukum salat Idul Adha?
Setiap tahunnya, Idul Adha jatuh bertepatan dengan 10 Zulhijah. Untuk Idul Adha 1445 Hijriah akan jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024.
Hukum Salat Idul Adha
Dikutip dari laman resmi Dompet Dhuafa, hukum salat Idul Adha sama dengan Idul Fitri yaitu sunah muakad. Artinya sangat dianjurkan bagi setiap umat islam yang sudah baligh dan berakal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun dalil yang menjadi dasar hukum mengenai salat Idul Adha yang tercantum dalam surat Al Kautsar ayat 2-3. Allah SWT berfirman yang artinya : "Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah".
Ayat tersebut menjelaskan tentang pentingnya melakukan salat Idul Adha sekaligus berkurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
Terdapat pula hadits mengenai hukum salat Idul Adha yakni hadits Ummu Athiyyah yang berbunyi:
"Nabi SAW memerintahkan kepada kami pada saat sholat 'id (Idul Fitri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haid. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat sholat" (HR. Muslim).
Adab Salat Idul Adha
Dikutip dari detikhikmah, berikut adab yang dilakukan ketika akan mengerjakan salat Idul Adha :
Mandi, memakai parfum, dan memakai pakaian yang bagus. Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis berikut:
"Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan kita di dua Hari Raya mengenakan pakaian terbagus yang kita miliki, menggunakan parfum terbaik yang kita miliki, dan berkurban dengan apa saja yang paling bernilai yang kita miliki." (HR. Al-Hakim).
Rasulullah SAW menggunakan kain burdah yang bagus setiap hari raya. (Diriwayatkan oleh Imam Syafii).
Melakukan takbir pada dua malam hari Idul Fitri dan Idul Adha. Pada hari raya Idul Adha, takbir dilanjutkan sampai akhir hari tasyriq. Sementara pada saat Idul Fitri sampai imam keluar untuk salat dengan mereka.
Menempuh jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang dari salah Idul Adha. Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis berikut :
Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhu berkata, "Pada hari raya, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam menggunakan jalan yang berbeda." (HR Al-Bukhari)
Salat Idul Adha dan dul Fitri dikerjakan di tanah lapang. Pengecualian apabila terjadi keadaan darurat seperti hujan, bencana, dan lain sebagainya. Maka salat dapat dilaksanakan di masjid.
Hal ini dikarenakan Rasulullah SAW selalu melaksanakan salat Idul Fitri, dan Idul Adha di tanah lapang seperti yang dijelaskan dalam Shahih Al-Bukhari, dan Shahih Muslim.
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(irb/fat)