Gapura atau gerbang bagian barat Jembatan Brawijaya Kota Kediri terbakar. Akibatnya, arus lalu lintas dari arah barat dan timur Kota Kediri sempat ditutup untuk menghindari kobaran api.
Kebakaran tersebut terjadi pada Senin (10/6/2024) sekitar pukul 08.45 WIB. Saat kejadian, arus lalu lintas cukup padat karena banyak masyarakat hendak bekerja. Sehingga, saat api membakar salah satu bagian gerbang jembatan, kemacetan sempat terjadi.
Apalagi, arus lalu lintas sempat ditutup demi menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Ini juga untuk memudahkan tim Pemadam Kebakaran Kota Kediri dalam memadamkan api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dari keterangan saksi yang ada di lokasi kejadian, Budi Jatmiko menjelaskan, api muncul tiba-tiba dan langsung besar. Api langsung membakar salah satu gerbang jembatan sekitar pukul 08.40 WIB.
Kurang dari 30 menit, api sudah membakar habis seluruh lapisan gerbang jembatan tersebut.
"Awalnya saya tidak tahu, saya sedang makan di warung, lalu tiba tiba banyak pengguna jalan berteriak kebakaran, saat saya keluar saya melihat api membakar tiang (gerbang) jembatan. Sekitar jam 08.40 WIB cepat kok apinya merambat dan berkobar hebat," kata Budi, Senin (10/6/2024).
![]() |
Sementara itu, Kepala UPT Damkar Kota Kediri Fanni Eryanto mengatakan, api padam setelah dilakukan pemadaman selama 30 menit.
"Kami menerima laporan adanya kebakaran sekitar pada pukul 08.45 WIB, tim Damkar 10 Menit sudah sampai di lokasi dan langsung melakukan pemadaman api dan pembasahan. Total ada dua armada kami kerahkan dan sekitar 10 personel. 30 menit tindakan pemadaman dan pembasahan api sudah padam," kata Fanni.
Fanni juga menjawab pertanyaan awak media soal dugaan penyebab kebakaran hingga penyebab api berkobar sangat hebat seperti yang tampak pada sejumlah video viral di media sosial.
"Api tampak memang sangat hebat kobarannya, karena membakar bahan polivinil atau PVC, semacam bahan plastik yang mudah terbakar. Namun, setelah bahan tersebut habis, api juga akan hilang. Sehingga, kami hanya 30 menit total di TKP dan menyerahkan ke pihak kepolisian," jelas Fanni.
(hil/fat)