TNI Angkatan Darat menjalankan program ketahanan pangan di seluruh daerah di Indonesia. Dalam menopang program tersebut, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay mengatakan pihaknya sudah menjalankan upaya optimalisasi pada lahan sawah seluas 298.000 hektare yang telah memasuki tanam kedua. Dengan target optimalisasi lahan tadah hujan hingga 498.088 hektare.
Dalam mendorong percepatan capaian program tersebut, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo memulai optimalisasi tanam Jagung di Wilayah Posramil Siliragung Banyuwangi. Dalam kunjungan kerja perdananya itu, Joko dengan didampingi sejumlah perwira staf dan petugas pendamping petani di lapangan memulai penanaman jagung di lahan percontohan yang telah mampu memproduksi jagung sebelumnya.
Di sela kunjungannya, Joko menekankan kepada seluruh anggota untuk membangun sinergi dengan seluruh pihak agar upaya swasembada pangan melalui program ketahanan pangan dapat tercapai. Mengingat target pemerintah dalam pengelolaan lahan produktif bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, namun juga bisa ekspor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Satuan Teritorial selalu bersinergi baik dengan Kepolisian, Dinas Pertanian, Kades dan Instansi terkait lainya serta warga masyarakat, untuk itu dalam pertemuan ini sesuai petunjuk satuan atas kita harus meningkatkan ketahanan pangan yang mana perlu berkolaborasi dengan pihak Dinas Pertanian juga petani, ketahanan pangan merupakan hal yg sangat penting bagi kehidupan kita," tegas Joko, Kamis (6/6/2024).
Joko juga mengingatkan terkait peran penting Babinsa dalam mengemban tugas utama di lapangan. Babinsa menjadi ujung tombak implementasi kerja sinergia dengan masyarakat.
"Para Babinsa senantiasa menjaga semangat dalam setiap melaksanakan tugasnya di lapangan, karena Babinsa merupakan ujung tombak dari TNI Angkatan Darat yang ada di daerah. Dan jaga keharmonisan keluarga, karena itu representasi menjaga harmoni dengan masyarakat," tambahnya.
Menurut Joko, upaya percepatan program ketahanan pangan tersebut harus dibarengi dengan peningkatan faktor keamanan dengan selalu menjaga nama baik satuan.
"Hindari pelanggaran sekecil apapun. Mari tingkatkan Keimanan dan ketakwaan, senantiasa bersyukur dalam kehidupan sehari-hari dan tujuan hidup. Karena hidup susah dan senang berasal dari pemikiran dan intinya selalu berpikir positif" pungkasnya.
(erm/iwd)