Pemkab Blitar kian berupaya untuk meningkatkan pemberdayaan bagi perempuan. Salah satunya melalui pelatihan membatik sebagai sarana untuk meningkatkan taraf keterampilan dan ekonomi bagi para perempuan di Kabupaten Blitar.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan pemberdayaan perempuan penting dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kepercayaan diri. Hal itu juga untuk mendorong para perempuan dalam berpartisipasi aktif dalam pembangunan yang ada di Indonesia.
Menurut Bupati yang akrab disapa Mak Rini, jumlah perempuan kepala keluarga atau PEKKA di Kabupaten Blitar sebanyak 30.764 orang. Mereka merupakan penanggungjawab utama atas kebutuhan dan kesejahteraan anggota keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perempuan harus bisa berkontribusi secara signifikan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Untuk itu kami hadir dalam rangka meningkatkan pemberdayaan perempuan, dengan kapasitas yang ada," ujar Mak Rini dalam pembukaan pelatihan membatik di Desa Kalimantan, Doko Kabupaten Blitar, Selasa (4/6/2024).
Mak Rini menjelaskan perempuan harus dihadapkan dengan sejumlah keterbatasan. Salah satunya ketidaksetaraan gender dalam memperoleh akses lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, maupun sebagai pengambil keputusan dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu, perempuan juga lebih rentan mendapatkan kekerasan bahkan perdagangan manusia (human trafficking) dan eksploitasi.
"Untuk menjawab tantangan itu, kami turut memberikan pelatihan membatik ini sebagau upaya untuk meningkatkan perbaikan pendapatan, pengetahuan dan keterampilan, serta pengembangan usaha ekonomi bagi perempuan. Jadi para perempuan dapat lebih mandiri, produktif dan berdaya," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Kabupaten Blitar, Hankam Indoro menambahkan kegiatan pelatihan membatik ini diikuti oleh ratusan peserta. Terdiri dari perempuan kepala keluarga (Peka), remaja putus sekolah, kader PKK dan GOW (Gabungan Organisasi Wanita) Kabupaten Blitar. Sedangkan untuk narasumber yang dihadirkan yakni dari Tim Asosiasi Batik Kabupaten Blitar.
"Jumlah peserta ada sekitar 100 orang, terdiri dari beberapa organisasi dan sebagainya. Kemudian harapannya agar para perempuan ini semakin berdaya, dan memiliki ketrampilan dalam meningkatkan kesejahteraan mereka dan keluarga," tandasnya.
(akn/ega)