Peringatan Hari besar ini juga merupakan hari di mana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan tugasnya untuk melindungi hak anak.
Bagaimana sejarah hari tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
Sejarah Hari Anak Korban Perang Internasional
Awal peringatan Hari Anak Korban Perang Internasional yakni adanya keprihatinan pada korban perang Lebanon tahun 1982.
Hak anak yang dirampas ketika perang, membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mozambik Graca Michel melaporkan kepada Majelis Umum PBB. Isi laporan ini mengenai perlindungan anak-anak dari segala eksploitasi dan kekerasan.
Kemudian, terbentuklah kesepakatan antara negara-negara anggota terkait perlunya perhatian khusus dan advokasi. Sekaligus, perlu upaya terkoordinasi oleh komunitas internasional dalam mengatasi kerentanan dan pelanggaran yang dialami anak saat situasi konflik.
Hingga akhirnya, dalam rapat pleno darurat ke-31 oleh Majelis Umum pada 19 Agustus 1982 menindaklanjuti laporan itu. Hasil rapat ini menetapkan 4 Juni sebagai peringatan Hari Anak Korban Perang. Pengambilan keputusan tersebut sesudah adanya pertimbangan masalah Palestina pada sidang.
Cara Memperingati Hari Anak Korban Perang Internasional
Mengutip laman National Today, ada banyak cara untuk memperingati Hari Anak Korban Perang Internasional. Caranya bisa dengan memberi dukungan atas resolusi dan program PBB terkait. Seperti Program Global yang bertujuan untuk menghilangkan kekerasan terhadap anak di dunia.
Kalian juga bisa membuat ruang yang aman bagi anak-anak. Pasalnya, kekerasan pada anak bisa bersifat fisik maupun psikologis. Dengan memberi perhatian khusus pada anak dapat membantu membongkar kekerasan yang terjadi.
Cara lain memperingati hari ini yakni dengan meningkatkan kesadaran di masyarakat di media sosial. Kalian bisa membuat konten berisi daftar statistik tentang parahnya kekerasan pada anak. Tambahkan pula tagar #InternationalDayofInnocentChildrenVictimsofAggression pada caption.
5 Fakta tentang Korban Anak
Melansir pada sumber yang sama, berikut ini lima fakta tentang korban anak di seluruh dunia:
Β· Sekolah sebagai sasaran empuk pelaku. Berdasarkan laporan PBB ada 246 juta anak di dunia terdampak kekerasan di sekolah tiap tahunnya.
Β· Jutaan anak terkena dampak kekerasan. Sekitar 28,5 juta anak usia sekolah dasar putus sekolah. Mereka tinggal di lingkungan yang terkena dampak konflik.
Β· Di suatu tempat di dunia, setiap 7 menit satu orang anak meninggal akibat tindakan kekerasan
Β· Kekerasan menyebar luas dan menelan banyak biaya. Merujuk laporan PBB, anak yang mendapatkan kekerasan berdampak pada lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia. Hal ini telah merugikan negara sebesar $7 triliun per tahun.
Β· Separuh anak di dunia mengalami kekerasan setiap tahunnya
Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dpe/fat)