Hiruk pikuk perdagangan sapi di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung menjadi ladang mengais rezeki bagi Sugeng Riyanto, warga Desa Sunberdadi, Kecamatan Sumbergempol. Selama 12 tahun terakhir ia menggeluti bisnis jasa salon sapi keliling.
"Dulu itu awaknya merantau ke berbagai daerah, kemudian diajari oleh bapak jasa salon sapi dan saya tekuni sampai sekarang," kata Sugeng Riyanto, Kamis (30/5/2024).
Tak seperti salon pada umumnya, peralatan yang digunakan kelihatan cukup ekstrem, seperti gergaji, pahat, kikir, pisau hingga amplas. Maklum, jasa salon sapi ini hanya fokus untuk mempercantik bentuk tanduk dan kuku sapi.
![]() |
"Jadi tugas kami memperbaiki tanduk dan kuku agar lebih rapi dan bagus," ujarnya.
Ketrampilan Sugeng selama 12 tahun dalam memoles sapi membuat namanya cukup terkenal di kalangan pedagang sapi. Tak heran, setiap hari pasaran ia selalu ramai mendapatkan orderan salon sapi.
"Satu hari itu minimal 10 ekor sapi," ujarnya.
Untuk mempercantik tanduk dan kuku sapi, Sugeng mematok tarif antara Rp 30-50 ribu. Dengan tarif tersebut dalam satu bulan ia mampu meraup keuntungan hingga belasan juta rupiah.
Untuk melancarkan bisnisnya, Sugeng harus berkeliling ke sejumlah pasar sapi di Tulungagung, Kediri, Blitar, Trenggalek dan sekitarnya. Pada momen menjelang Idul Adha, omzet jasa salon sapi juga mengalami peningkatan.
Sementara itu salah satu pedagang sapi Wanto, mengaku dengan memanfaatkan jasa salon sapi maka akan meningkatkan penampilan dan harga jual.
"Ya secara otomatis sangat berpengaruh, kalau tanduknya cakep, kukunya rapi pasti mengubah penampilan," kata Wanto.
(iwd/iwd)