Aji Mumpung Tukang Ojek Bromo Getok Tarif Rp 400 Ribu ke Wisatawan

Round Up

Aji Mumpung Tukang Ojek Bromo Getok Tarif Rp 400 Ribu ke Wisatawan

Hilda Rinanda - detikJatim
Kamis, 30 Mei 2024 09:31 WIB
Tukang ojek Bromo yang getok tarif hingga Rp 400 ribu minta maaf
Tukang ojek Bromo yang getok tarif hingga Rp 400 ribu minta maaf (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Surabaya -

Gunung Bromo menyimpan keindahan pesona alam yang mengundang wisatawan berdatangan. Tak kecuali saat momen libur panjang, Bromo penuh sesak oleh wisatawan lokal hingga mancanegara. Kondisi ini membuat perekonomian bergeliat hingga sejumlah pihak menjadikan ini sebagai ajang aji mumpung.

Salah satunya dilakukan tukang ojek Bromo yang menggetok tarif hingga Rp 400 ribu. Aksi ini pun viral usai wisatawan Bromo sambat kala digetok jasa ojek hingga Rp 400 ribu. Aksi meresahkan ojek Bromo itu pun ramai di media sosial.

"Kalau naik ojek ke sini, jangan sampai ketipu ya gays. Tadi perjanjian cepek (seratus ribu)... Sampai sini kita ditembak empat ratus (ribu)," kata wisatawan tersebut dalam video viral yang dilihat detikJatim, Minggu (26/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, pengunggah video tidak menjelaskan apakah tarif Rp 400 ribu itu untuk satu orang atau empat orang, sedangkan dalam video terlihat ada empat wisatawan. Ia juga tidak menyebutkan waktu dan tempat kejadian.

Usai viral, oknum tukang ojek itu pun dicari sejumlah pihak. Setelah dicari, oknum tukang ojek di Bromo yang viral getok tarif Rp 400 ribu akhirnya ditemukan. Oknum tersebut merupakan warga Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan.

ADVERTISEMENT

"Sudah diketahui tukang ojeknya, warga Desa Wonokitri," kata Camat Tosari Hendi Candra Wijaya, Rabu (29/5/2024).

Hendi mengatakan, setelah muncul pemberitaan adanya oknum tukang ojek wisata Bromo menarik tarif tidak wajar pada wisatawan, Forum Komunikasi Pariwisata Tosari langsung menggelar pertemuan. Dalam pertemuan itu disepakati untuk mencari oknum tersebut.

"Setelah viral, forum komunikasi pariwisata terutama dari pihak keamanan, polsek dan koramil dan pelaku wisata lainnya, sepakat mencari. Karena ini terkait nama baik pelaku wisata. Akhirnya ditemukan kemarin," jelasnya Hendi.

Oknum tukang ojek tersebut bernama Purwanto. Dia beralasan saat itu Bromo diserbu wisatawan. Ramainya wisatawan ini kemudian dijadikan aji mumpung oleh Purwanto.

"Jadi orang-orang itu aji mumpung. Mumpung ramai wisatawan jadi dimanfaatkan," kata Hendi.

Hendi mengatakan, banyak tukang ojek dadakan saat musim liburan. Mereka berpotensi menarik tarif mahal.

"Jumlah tukang jasa ojek tidak terdata karena tidak ada paguyuban. Bisa aji mumpung, misal (warga) sedang ke ladang, ada orang butuh ojek, ya ngojek," ungkap Hendi.

Akhirnya, Purwanto kemudian diberi pengarahan. Purwanto mengakui perbuatannya. Ia juga diminta membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi.

"Suruh bikin pernyataan dan dalam pengawasan itu agar tidak terulang lagi," terang Hendi.

Purwanto pun minta maaf atas aksinya. Ia berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

"Pada hari ini, Selasa 28 Mei 2024, saya yang bertanda tangan di bawah ini, nama Purwanto, alamat Wonokitri. Sehubungan dengan video viral yang ada di media sosial, atas kejadian kesalahpahaman dan ketidaknyamanan layanan jasa wisata ojek. Saya mohon maaf dan mengikuti kesalahan kepada seluruh pihak yang terkait, khususnya pada pihak yang saya rugikan," kata Purwanto saat membaca surat pernyataan.

"Saya berjanji tidak akan mengulangi kejadian tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat sebagai bentuk penyesalan dan permohonan maaf, tanpa ada paksaan dari pihak manapun," imbuhnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads