Baliho Kaesang Pangarep mulai bermunculan di Kota Surabaya. Baliho ini membawa pesan 'Kaesang Gawe Suroboyo 2024' (Kaesang buat Surabaya 2024). Ini seolah memberi sinyal majunya putra bungsu Presiden Jokowi maju di Pilwali Surabaya.
Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Fahrul Muzaqqi menyebut, Kaesang bisa menyulitkan Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024.
"Secara figur, Kaesang tidak ada ganjalan berarti apalagi sekarang sedang naik daun. Jadi cukup menjual lah dalam konteks secara figur dan elektabilitas ya. Rasanya Kaesang cukup menjual ketika dikandidasikan atau dicalonkan," kata Fahrul saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (29/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Fahrul, peluang menang Kaesang di Pilwali Surabaya 2024 sangat terbuka. Sebab, secara elektabilitas dan popularitas, Kaesang sudah memilikinya.
"Apalagi Kaesang ini sudah masuk tokoh elite nasional ya, secara ketokohan, keterkenalan, sudah sangat dikenal di masyarakat," jelasnya.
"Saya rasa Kaesang cukup kompetitif kalau konteksnya menang atau kalah, apalagi dalam tarikan konstelasi politik hari ini yang masih terbawa Pilpres 2024. Jadi kalau pertimbangannya sekedar menang kalah, Kaesang saya rasa cukup kompetitif untuk ditandingkan," tambahnya.
Hanya saja, kata Fahrul, dalam ceruk masyarakat rasional, nama Kaesang tentu akan dipikir ulang. Sebab, masyarakat rasional di Surabaya cenderung melihat track record seseorang.
"Cuma di sisi lain sebagai pembelajaran politik juga, bahwa dalam politik itu butuh proses, tidak serta merta hanya orientasi kekuasaan, melainkan ada proses ke masyarakat dulu," jelasnya.
"Mungkin bisa jadi polemik kan lebih ke proses di partai politik atau perjalanan politik Kaesang ya. Di sisi lain masyarakat sebagian melihat sangat cepat sekali Kaesang dalam proses politiknya dari nol, tiba-tiba menjadi ketua partai dan sekarang mulai sounding maju di Pilwali Surabaya 2024. Barangkali itu kerikil kecil atau ganjalan untuk Kaesang maju di Pilwali Surabaya, termasuk akan dipertanyakan kapasitas Kaesang bisa sejauh mana," tambahnya.
Fahrul menambahkan, jika Kaesang diturunkan di Pilwali Surabaya 2024, hal itu akan memberi warna baru dan pilihan beragam ke masyarakat.
"Secara tidak langsung proses demokrasi tidak bisa menutup hak seseorang untuk mencalonkan diri. Cuma di sisi lain ada pertimbangan lebih jauh bahwa dalam proses menjadi pejabat publik kan butuh proses yang tidak sebentar, lebih pada kematangan. Tapi itu jelas memberi pilihan demokrasi ke warga," tandasnya.
(hil/dte)