.webp)
Menjelang Iduladha 2024 para peternak sapi potong mulai mempersiapkan ternak mereka. Seperti yang terlihat kampung Sanan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Sapi potong beragam jenis sudah berjejer rapi di kandang-kandang milik para peternak di kampung Sanan. Baik jenis Limonsin, Simental, Londo (memiliki corak hitam dan putih).
Salah satu peternak sapi Setio Kuncoro (41), mengatakan, iduladha adalah momen yang sangat dinanti-nanti oleh para peternak sapi potong untuk meraup cuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuman saat ini belum ada yang datang untuk mencari sapi kurban. Biasanya memang mendekati Idul Adha. Ketika mendekati H-7," ujarnya kepada detikJatim, Minggu (26/5/2024).
Total ada 16 sapi potong yang telah menjalani proses pengemukan. Belasan sapi itu dirawat oleh Setio dan 7 peternak lain.
"Jadi ada 8 orang yang ngurus sapi-sapi dikandang ini," terangnya.
Setio memperkirakan pada Idul Adha kali ini, penjualan sapi akan lebih bergairah dibandingkan tahun lalu. Mengingat tahun lalu peternak sapi masih berjibaku dengan PMK.
"Kalau sekarang itu PMK sudah bisa ditangani dan tidak menular cepat kayak tahun lalu. Setidaknya tidak sampai mati terus kayak dulu pas parah-parahnya (PMK)," ungkapnya.
Menjelang Iduladha harga sapi potong juga mulai mengalami peningkatan. Kisaran harga sapi jenis limonsin dan simental di Kampung Sanan berada diangka Rp 30 juta ke atas.
Khusus di kampung Sanan dalam penggemukan sapi menggunakan pakan kombinasi antara rumput dan limbah kedelai. Dengan menggunakan limbah kedelai, bisa membantu mempercepat penggemukan sapi.
"Kampung Sanan ini kan terkenal dengan industri kripik tempe dan itu kan ada limbahnya ampas tempe. Nah limbah itu kita manfaatkan untuk pakan sapi sejak dulu," kata dia.
(abq/dte)
