Peredaran uang palsu harus terus diantisipasi. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui keaslian dari uang yang dimiliki. Lantas, bagaimana cara mengecek keaslian uang agar tidak tertipu?
Dihimpun dari akun resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, temuan uang palsu di Jatim pada triwulan IV 2023 mencapai 5.396 lembar. Secara keseluruhan, pelaporan uang palsu di Jatim sepanjang 2023 berjumlah 19.872 lembar.
Peredaran tersebut didominasi pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Tepatnya, proporsi uang palsu yang ditemukan meliputi pecahan Rp 100.000 sebanyak 63,1%, Rp 50.000 sebanyak 27,2%, Rp 20.000 sebanyak 2,3%, Rp 10.000 sebanyak 5,4%, dan Rp 5.000 sebanyak 1,7%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila dibandingkan tahun sebelumnya, angka tersebut mengalami penurunan sebesar 30%, di mana temuan uang palsu pada 2022 sebanyak 28.389 lembar. Meski begitu, masyarakat diimbau selalu waspada dengan peredaran uang palsu.
Cara Cek Keaslian Uang
Masih ingat dengan slogan 'dilihat, diraba, diterawang'? Kalimat tersebut merupakan cara singkat untuk memastikan keaslian uang rupiah, khususnya uang kertas. Namun, ada delapan cara turunan untuk mengetahui keaslian uang kertas.
Perlu diketahui pula, ada sedikit perbedaan dalam cara cek keaslian uang berdasarkan nominalnya. Adapun berikut ini langkah-langkah mengecek keaslian uang seperti dikutip dari akun Pemprov Jatim.
1. Cara Cek Keaslian Pecahan Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, Rp 1.000 Tahun Emisi 2022
Dilihat
- Terlihat gambar utama
- Terlihat nominal pecahan
- Ada benang pengaman asli
- Ada benang pengaman asli dengan angka 100
Diraba
- Terasa kasar pada bagian-bagian tertentu
- Terdapat kode tuna netra atau blink code
Diterawang
- Ada tanda air berupa watermark dan electrotype
- Gambar saling isi rectoverso
2. Cara Cek Keaslian Pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000 Tahun Emisi 2022
Dilihat
- Terlihat gambar utama
- Terlihat nominal pecahan
- Ada benang pengaman asli
- Ada logo Bank Indonesia dengan tinta berubah warna
Diraba
- Terasa kasar pada bagian-bagian tertentu
- Terdapat kode tuna netra atau blink code
Diterawang
- Ada tanda air berupa watermark dan electrotype
- Gambar saling isi rectoverso
Perbedaan dua cara tersebut hanya terletak pada langkah 'dilihat'. Pada nominal Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, dan Rp 10.000 terdapat benang pengaman asli dengan angka 100. Ciri khas ini tidak terdapat di pecahan selain yang disebutkan.
Sedangkan, nominal Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000 memiliki logo Bank Indonesia dengan tinta yang dapat berubah warna. Tanda ini tentunya tidak bisa ditemukan di pecahan lain selain yang disebutkan.
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/dte)