Gunung Semeru mengalami erupsi 10 kali dalam sehari. Erupsi itu terjadi mulai pukul 02.13 WIB hingga 23.49 WIB, Rabu (22/5/2024). Ketinggian erupsi mulai 1.000 hingga 500 meter dari puncak.
"Erupsi pertama kali terjadi pukul 02.13 WIB setinggi 1.000 meter. Erupsi terakhir pukul 23.49 WIB dengan tinggi kolom abu teramati Âą 500 meter," kata petugas PVMBG, Liswanto dalam keterangannya.
Dia menambahkan setelah pukul 02.13 WIB, erupsi kembali terjadi pukul 06:23 WIB. Setelah itu berturut-turut pukul 18:36 WIB, pukul 18.39 WIB, pukul 19.06 WIB, pukul 19.33 WIB, pukul 19.52 WIB, pukul 22.36 WIB, pukul 23.09 WIB dan pukul 23.49 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erupsi menjelang pergantian hari pukul 23:49 WIB dengan tinggi kolom abu teramati Âą 500 meter di atas puncak (Âą 4.176 m di atas permukaan laut).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tambahnya.
Namun pihaknya mengimbau warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (Pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tegasnya.
(abq/fat)