Kecelakaan lalu lintas melibatkan bus rombongan study tour kembali terjadi. Kali ini di Jawa Timur. Polisi pun bakal segera turun tangan dengan mengumpulkan seluruh PO Bus.
"Saya belum dapat laporan dari Pak Dirlantas, tapi akan saya cek. Kami sudah wanti-wanti, berangkat kejadian (kecelakaan) dari Subang kami sudah konsolidasi dengan seluruh Kasatlantas," kata Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto ditemui awak media di Gedung Negara Grahadi, Rabu (22/5/2024).
Dia pun menegaskan bahwa dalam waktu dekat ini Polda Jatim akan mengumpulkan pemilik perusahaan otobus dan instansi terkait. Dia sudah memerintahkan Dirlantas untuk mengumpulkan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Dirlantas saya suruh mengumpulkan para pemilik perusahaan otobus, organda, terutama perusahaan pengelola bis itu," imbuhnya.
Imam memastikan pihaknya akan lebih masif dan mengintensifkan pengawasan terutama untuk bus serta melakukan sejumlah upaya pencegahan agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi.
"Dicek betul kemudian diajak bicara. SOP kami refresh kembali. Kalau bis sudah nggak layak sebaiknya di grounded. Kalau itu bisa disepakati, sehingga angka kecelakaan bisa kita tekan seminimal mungkin," ujarnya.
Apabila ditemukan adanya pelanggaran dari pengemudi maupun PO bus, Imam menegaskan tidak segan-segan pihak kepolisian akan menerapkan tindakan tegas.
"Kami cek, kami akan tangani kalau supirnya ada kelalaian akan kami proses tegas. Kami tindak tegas kalau perlu termasuk pemiliknya kami diskusi dengan otoritas terkait, dishub provinsi, kalau perlu sanksi administrasi," tegasnya.
Imam mengimbau kepada perusahaan bus agar lebih peduli terhadap kondisi fisik kendaraan. Ia berharap para pengelola betul-betul melakukan ramp check, kondisi supir, hingga pelbagai kelengkapan kendaraan yang sudah tua.
"Itu betul-betul dilakukan cek and recek, dan final cek. Agar kecelakaan seperti di Jombang pagi tadi tidak terulang," tutupnya.
Kecelakaan rombongan study tour kembali terjadi. Bus pariwisata Bimario bernopol W 7422 UP mengangkut rombongan study tour siswa SMP PGRI 1 Wonosari, Malang menabrak truk di KM 695+400A ruas tol Jombang-Mojokerto (Jomo).
Hasil penyelidikan sementara, kecelakaan yang menewaskan 2 orang ini dipicu sopir bus mengalami micro sleep. Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Iptu Anang Setiyanto menjelaskan, bus pariwisata Bimario ini berisikan 51 orang.
Para penumpang itu terdiri dari 30 siswa SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, 9 guru, 5 mahasiswa magang, 5 keluarga siswa dan guru, serta 1 sopir dan 1 kernet bus.
Menurutnya, rombongan SMP PGRI 1 Wonosari itu sedang perjalanan pulang dari study tour di Yogyakarta ke Malang. Bus tersebut dikemudikan oleh Yanto (36), warga Desa Gembongan, Ponggok, Blitar seorang diri, tanpa sopir cadangan.
"Kami masih mendalami penyebabnya. Namun, terdapat data bahwa sopir tidak ada cadangan sopir. Kemungkinan, menurut keterangan saksi di dalam bus tersebut (sopir bus) mengalami micro sleep," jelasnya kepada wartawan di Kantor Satlantas Polres Jombang, Rabu (22/5/2024).
Bus sarat penumpang itu melaju dari barat ke timur di ruas Tol Jombang-Mojokerto (Jomo). Sampai KM 695+400A, Desa Kedungmlati, Kesamben, Jombang sekitar pukul 23.45 WIB, bus mendadak oleng ke kiri hingga menabrak truk Mitsubishi nopol N 9674 UH.
(dpe/iwd)