Hari Skizofrenia Sedunia 24 Mei, Ini Sejarah hingga Cara Merayakannya

Hari Skizofrenia Sedunia 24 Mei, Ini Sejarah hingga Cara Merayakannya

Alifia Kamila - detikJatim
Kamis, 23 Mei 2024 13:45 WIB
Lonely girl sitting on the floor
Ilustrasi penderita skizofrenia. Foto: Getty Images/D-Keine
Surabaya -

Hari Skizofrenia Sedunia atau World Schizophrenia Day diperingati pada 24 Mei setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap layanan kesehatan mental yang lebih baik, serta mematahkan stigma buruk yang melekat pada penyakit ini.

Hari Skizofrenia Sedunia juga menjadi kesempatan untuk mendukung para pengidapnya, serta mendorong deteksi gejala skizofrenia sejak dini. Lantas, apa itu penyakit skizofrenia? Bagaimana peringatan Hari Skizofrenia Sedunia bermula?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Skizofrenia?

Dikutip dari laman Healthline, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis. Pengidap skizofrenia biasanya mengalami distorsi realitas dalam bentuk delusi atau halusinasi. Hingga kini, penyebab skizofrenia masih sulit diketahui. Meski begitu, penyakit ini hanya dialami kurang dari 1 persen populasi.

Kesalahpahaman mengenai gangguan ini kerap terjadi. Misalnya, sebagian masyarakat menganggap skizofrenia menciptakan kepribadian ganda. Padahal, fakta menunjukkan bahwa skizofrenia dan kepribadian ganda yang biasa disebut dengan gangguan identitas disosiatif adalah dua kelainan yang berbeda.

ADVERTISEMENT

Skizofrenia dapat terjadi pada pria dan wanita dari segala usia. Pria sering kali mengalami gejala ini di akhir usia remaja atau awal 20-an. Sedangkan, wanita cenderung menunjukkan tanda-tanda skizofrenia pada usia akhir 20-an dan awal 30-an.

Sejarah Hari Skizofrenia Sedunia

Ditetapkannya Hari Skizofrenia Sedunia pada 24 Mei berkaitan erat dengan jasa Dr Phillippe Pinel. Ia adalah seorang tokoh penting yang menjadi salah satu pendiri psikiatri modern. Ini merupakan upaya awal untuk memberi perawatan sekaligus pengobatan manusiawi bagi orang dengan gangguan jiwa.

Pada awal 1973, Pinel ditunjuk sebagai dokter kepala di Bicetre, rumah sakit jiwa yang berlokasi di Paris. Namun, cara penanganan pasien yang saat itu dinilai tidak manusiawi membuatnya resah. Perawatan dilakukan dengan mengikat pasien menggunakan rantai ke dinding atau dikurung selama 30 hingga 40 tahun.

Pinel akhirnya memutuskan mendobrak tradisi tersebut. Alih-alih merawat dengan kekerasan, ia melepas rantai para pasien dan mengganti praktik pengobatan dengan perawatan psikologis sederhana. Ini terjadi pada 24 Mei 1973.

Hasilnya menunjukkan perubahan yang mengesankan. Sebelumnya, Rumah Sakit Bicetre mencatat setidaknya 60 persen pasien gangguan jiwa meninggal karena penyakit, bunuh diri, atau penyebab lain pada tahun pertama masuk. Angka ini turun menjadi 10 persen semenjak diberlakukannya metode penanganan ala Pinel.

Sejak saat itu, Pinel membuat perubahan besar. Pasien dengan gangguan jiwa, terutama skizofrenia tidak lagi dirawat dengan kekerasan, melainkan ditangani oleh pengobatan yang lebih manusiawi.

Cara Merayakan Hari Skizofrenia Sedunia

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Skizofrenia Sedunia. Umumnya, peringatan ini biasa dirayakan dengan mengenakan pita berwarna perak atau silver. Pita ini menyimbolkan dukungan kepada penderita skizofrenia dan keluarganya.

Terdapat pula aktivitas lain sebagai bagian dari dukungan terhadap Hari Skizofrenia Sedunia. Masyarakat dapat menghadiri acara untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit mental itu. Selain itu, mengedukasi diri sendiri mengenai gejala, penyebab, serta pengobatan skizofrenia juga tidak kalah penting untuk dilakukan.

Pesatnya perkembangan media sosial pun bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan kesadaran terkait skizofrenia. Gunakan media sosial, blog, atau platform untuk berbagi informasi yang berhubungan dengan skizofrenia.

Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads