Kecelakaan bus yang membawa siswa-siswi study tour seperti ini sudah terjadi beberapa kali pada 2024 ini. Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono mengaku prihatin atas kejadian itu. Secepatnya akan ada evaluasi soal keamanan study tour yang diselenggarakan sekolah-sekolah.
"Tentu saya sangat merasa prihatin ya kecelakaan terjadi. Padahal baru saja kita mendengar, melihat kecelakan yang sudah (terjadi beberapa waktu terakhir). Ini jadi bagian kita menjadi evaluasi," kata Adhy usai menghadiri pelantikan Kwarda Pramuka Jatim, Rabu (22/5/2024).
Menurut Adhy, kebijakan study tour terutama di tingkat SMP dan SD ada di tingkat kabupaten/kota. Adhy mewanti-wanti agar study tour yang diselenggarakan mengutamakan keselamatan.
"Beberapa bupati dan wali kota punya kebijakan masing-masing. Ya kegiatan study tour itu penting, hal itu harus memperhatikan keselamatan, keamanan," jelasnya.
"Jadi tentu kami akan memberikan evaluasi berikutnya. Disdik Jatim juga sudah melakukan langkah-langkah terkait study tour," tambahnya.
Terkait adanya potensi kendaraan bus tidak layak jalan, Adhy memastikan bahwa Dishub Jatim terus melakukan pengecekan uji KIR masing-masing kendaraan.
"Kami lakukan study tour secara profesional dengan pemilihan jasa transportasi yang berkualitas, berstandar, dan tidak mencari-cari medan yang sulit. Yang paling penting transfer ilmu di lapangan," ujarnya.
"Kalau Dishub Jatim sudah rutin memeriksa KIR, apalagi pas lebaran sudah dilakukan rutin uji KIR-nya. Ini tentunya memang tidak bisa masif semua, kan kecelakaan bisa faktor kendaraan atau human error," tandasnya.
(dpe/fat)