PKB Yakin KH Marzuki Bisa Rebut Suara NU dari Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Round Up

PKB Yakin KH Marzuki Bisa Rebut Suara NU dari Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Hilda Rinanda - detikJatim
Jumat, 17 Mei 2024 11:00 WIB
KH Marzuki Mustamar saat ditemui di Ponpes Sabilurrosyad Gasek, Kota Malang.
KH Marzuki Mustamar (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Surabaya -

Khofifah Indar Parawansa menjadi sosok kuat di pertarungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024. Selain sebagai petahana, Khofifah juga menggenggam basis massa yang besar dari warga Nahdlatul Ulama (NU) alias Nahdliyin.

Dukungan ini datang dari para kader Muslimat NU. Emak-emak Muslimat yang dikenal militan, sudah terang-terangan melabuhkan dukungannya pada Khofifah yang merupakan 'Panglima' mereka. Apalagi, sudah lebih dari 20 tahun Khofifah menakhodai organisasi ini.

Namun, suara NU di Pilgub Jatim 2024 berpotensi pecah. Ini setelah PKB berencana mengusung mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. PKB telah lama melirik Pengasuh Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbekal 27 kursi DPRD Jatim, PKB siap mengadu Kiai Marzuki dengan Khofifah. PKB yakin, Kiai Marzuki bisa merebut suara NU dari Khofifah.

Sekretaris PKB Jatim Anik Maslachah mengatakan, pihaknya siap mengusung Kiai Marzuki di Pilgub Jatim. Ia yakin warga NU se-Jatim akan mendukung.

ADVERTISEMENT

"So pasti warga NU akan bersatu, karenanya ini peluang besar bagi PKB untuk mengantar beliau, itupun kalau beliaunya berkenan. Kami sangat optimis untuk bisa memenangi pilgub ini, mengingat selain elektabilitas awal sudah cukup untuk digas pol," ujar wanita yang juga menjabat Pimpinan DPRD Jatim ini, Kamis (16/5/2024).

Anik mengakui, pihaknya sejak lama telah berharap agar Kiai Marzuki mau maju di kontestasi Pilgub Jatim 2024. Munculnya nama Kiai Marzuki dalam survei ARCI membuat PKB yakin bahwa itu bisa diterima publik Jatim.

"Ini menandakan bahwa Kiai Marzuki sangat melekat dan dicintai masyarakat. Dengan tidak lagi memimpin PWNU Jatim secara langsung, tidak menjadikan redupnya kecintaan masyarakat, malah menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk memimpin Jatim," tegas Anik.

Anik menyebut, banyak masyarakat di wilayah pesantren yang berharap agar Kiai Marzuki maju sebagai Cagub Jatim 2024. Apalagi dalam potret survei, elektabilitas Kiai Marzuki di atas 20% jika head to head dengan Khofifah.

"Menandakan masyarakat menaruh harapan besar agar Kiai Marzuki terus memimpin bahkan tidak hanya pada organisasi kemasyarakatan saja tapi lebih luas lagi untuk memimpin pemerintahan di Jatim," jelasnya.

"Dengan bermodalkan angka 23,7 persen, elektabilitas posisi kedua setelah Bu Khofifah. Padahal tidak mencalonkan diri, tidak pernah kampanye, bukan politisi, dan saat ini fokus membesarkan pesantren adalah angka yang cukup tinggi dan amat sangat cukup untuk bisa memenangi pilgub di Jatim mengingat rentang waktu yang sangat cukup," beber Anik.

Apalagi, kata Anik, ada beberapa partai yang sudah menyatakan siap bergabung dengan PKB siapapun calon yang diusung. Oleh sebab itu, PKB berharap Kiai Marzuki berkenan untuk diusung di Pilgub Jatim 2024.

Sebagai informasi, dalam survei ARCI simulasi 6 nama, elektabilitas Khofifah berada di angka 42,1%. Kemudian ada nama Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad di angka 13,8%.

Kemudian ada nama Bupati Sumenep yang juga kader PDIP Achmad Fauzi 11,2%. Lalu Ketua Golkar Jatim M Sarmuji 10,9%, Mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar 10,7%, Menaker RI Ida Fauziyah 9,2%. Ada 1,1% responden yang tidak tahu/tidak menjawab.

Sementara dalam simulasi 3 nama, elektabilitas Khofifah semakin menguat di angka 49,3%. Lalu KH Marzuki di angka 20,5%, dan Anwar Sadad 17,7%. Ada 12,5% responden yang belum menentukan.

Lalu dalam simulasi head to head antara Khofifah melawan KH Marzuki, elektabilitas Ketum PP Muslimat NU itu semakin menguat di angka 59,5%. Sementara KH Marzuki di angka 23,7%. Ada 16,8% responden yang belum menjawab atau belum menentukan.




(hil/dte)


Hide Ads