Ratusan personel Polri dan ASN Polres Trenggalek mendapatkan suntikan vaksinasi Hepatitis B. Selain itu mereka juga dilakukan tes urine untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba.
Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono melalui Kasihumas Iptu Susila Basuki mengatakan dalam program vaksinasi dan tes urine tersebut pihaknya menggandeng RS Bhayangkara Tulungagung dan Sidokkes Trenggalek dengan menerjunkan 10 petugas medis.
"Pemberian vaksin ini merupakan upaya untuk menjaga anggota Polres Trenggalek dari ancaman penyakit Hepatitis B," kata Basuki, Kamis (16/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Basuki, upaya vaksinasi dinilai penting, sebab aktivitas anggota polisi cukup beragam dan berinteraksi dengan berbagai kalangan masyarakat. Kondisi itu meningkatkan risiko tertular berbagai jenis penyakit, salah satunya Hepatitis B.
"Karena kalau di lapangan kita tidak tahu apakah si A, si B sehat atau tidak. Salama itu masih menjadi tugas anggota kepolisian ya kami akan turun tangan. Nah faktor risiko inilah yang kami antisipasi, semoga seluruh anggota tetap sehat," jelasnya.
Sementara itu tes urine yang dilakukan secara massal tersebut merupakan bagian dari program Pemeriksaan Deteksi Dini Narkoba (PDDN). Dalam pelaksanaannya, institusi kepolisian mewajibkan anggotanya untuk menjalani pemeriksaan cepat narkoba.
Dalam tes urine ini terdapat enam parameter yang bisa dideteksi, yakni Amphetamine (AMP), Morphine (MOP), Methamphetanime (METH), Marijuana/ganja (THC), Cocaine (COC) dan Benzodiazepine (BZO).
"Alhamdulillah dari 200 sampel yang diperiksa hasil nihil, semua bebas dari penyalahgunaan narkoba," jelasnya.
Basuki menjelaskan PDDN merupakan program rutin yang telah berulang kali diterapkan, baik secara terjadwal maupun dadakan.
"Kapolres Trenggalek berkomitmen untuk mencegah anggotanya melakukan penyalahgunaan narkoba," imbuhnya.
(abq/iwd)