Ribuan pencari kerja di Trenggalek serbu bursa kerja yang digelar pemerintah setempat. Bahkan sejumlah difabel ikut berburu pekerjaan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek Edy Supriyanto mengatakan even bursa kerja yang digelar di GOR Gajah Putih tersebut menyediakan sekitar 4.000 lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan lokal hingga nasional.
"Job fair kali ini kami gelar selama dua hari tanggal 15-16 Mei," kata Edy Supriyanto, Rabu (15/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya bursa kerja dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu daring dan luring. Untuk lowongan secara daring diikuti sekitar 50 perusahaan, sedangkan perusahaan yang membuka lowongan secara luring sebanyak 27 unit usaha.
"Dengan bursa kerja ini kami ingin mempertemukan secara langsung antara pencari kerja dan pemberi kerja," ujarnya.
Upaya tersebut dilakukan untuk menekan angka pengangguran terbuka di wilayah Trenggalek. Sebab tahun 2023 pemerintah daerah gagal mencapai target penurunan angka pengangguran.
"Tahun kemarin itu kami menargetkan jumlah pengangguran turun menjadi 3,8 persen, namun tidak tercapai dan hanya turun menjadi 4,52 persen," imbuhnya.
Dia menjelaskan meski gagal mencapai target, namun secara prosentase jumlah pengangguran di Trenggalek telah mengalami penurunan secara signifikan dibandingkan tahun 2022.
"Yang jelas angka penganggurannya turun dari sebelumnya 5,37 persen menjadi 4,52 persen. Haya saja tidak mencapai target, tapi ini masih di bawah provinsi dan nasional," kata Edy.
Dari pantauan detikJatim, ribuan pencari kerja tampak memadati GOR Gajah Putih di Jalan Brigjen Soetran Trenggalek. Beberapa perusahaan berskala besar menjadi buruan para pencari kerja.
Dalam even ini, sejumlah difabel tampak ikut berburu lowongan pekerjaan. Mereka berkeliling ke sejumlah booth perusahaan untuk berkomunikasi langsung dengan perwakilan HRD perusahaan.
Salah seorang difabel tuna daksa Wakhid mengaku mengalami kesulitan mendapat pekerjaan. Sebab rata-rata perusahaan pencari kerja tidak siap untuk menampung difabel.
"Agak sulit cari pekerjaan, tadi ada yang menyediakan lowongan untuk difabel, rata-rata itu mereka tidak siap karena tidak punya fasilitas atau akses untuk disabilitas," kata Wakhid.
Pihaknya berharap pemerintah maupun perusahaan-perusahaan mempermudah para difabel untuk mendapatkan pekerjaan.
(dpe/fat)