Akibat ledakan bom ikan yang terjadi pada Jumat (20/5/2024) malam itu tubuh Ahmad hancur. Peristiwa ini menjadi rentetan kejadian serupa di Pasuruan, baik wilayah kabupaten maupun kota sejak 2007.
Dari tujuh ledakan bom ikan selama 14 tahun itu, sebanyak 10 orang meninggal dan 10 korban lainnya mengalami luka parah. Berikut ini daftar peristiwa ledakan bom ikan yang fatal di Pasuruan sejak 2007.
Ledakan Bom Ikan di Pasuruan
11 Agustus 2007
Ledakan besar terjadi di rumah pembuatan bom ikan di Jalan Erlangga, Kota Pasuruan pada 11 Agustus 2007. Akibat ledakan ini 14 rumah rusak berat dan 15 lainnya rusak ringan. Ledakan ini menyebabkan 3 orang tewas termasuk pemilik rumah.
Barang bukti yang ditemukan polisi jumlahnya tidak main-main. Saat itu polisi mengamankan sebanyak 45,5 kg TNT dan beberapa kilogram bahan peledak campuran TNT.
Polisi juga menemukan 6.422 detonator dan 5.834 selongsong detonator. Barang bukti itu ditemukan di puing ledakan dan di lokasi lain di Kelurahan Ngemplakrejo, Kota Pasuruan yang berkaitan dengan ledakan.
4 September 2012
Lima tahun berselang, tepatnya pada 4 September 2012, ledakan hebat terjadi di rumah pembuatan bom ikan di Kelurahan Ngemplakrejo, Kota Pasuruan.
Ledakan ini menyebabkan istri pemilik rumah tewas dan 2 orang terluka parah. Dalam proses penyidikan itu polisi mengamankan puluhan kilogram bahan pembuatan bom ikan di rumah lain yang ada di lingkungan yang sama.
Bahan pembuat bom ikan yang diamankan yakni 30 kilogram black powder, 20 kilogram potasium klorat, 10 kilogram belerang, serta 25 kilogram bahan peledak sudah siap pakai.
12 Februari 2014
Ledakan keras menghebohkan warga Kota Pasuruan di rumah pembuatan bom ikan yang berada di Perum Bugul Kidul, Kota Pasuruan.
Perstiwa yang terjadi pada 12 Februari 2014 itu menewaskan satu pemilik rumah dan satu pekerja, serta menyebabkan 2 orang terluka parah.
Dalam olah TKP yang dilakukan pada saat itu polisi menemukan 28 detonator siap ledak dan 293 selongsong detonator.
11 September 2021
Pembuatan bom ikan ternyata bergeser ke wilayah Kabupaten Pasuruan. Pada Sabtu tanggal 11 Sepetember 2021 pukul 08.00 WIB, ledakan dahsyat terjadi di Dusun Macan Putih, Desa Pekangkungan, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan.
Dua rumah hancur, 20 rumah dan satu musala rusak. Ledakan yang terdengar hingga radius 5 kilometer itu menyebabkan dua orang tewas dan empat luka.
Polisi menemukan bahan peledak seperti PETN, TNT, Azida dan Nitrat di lokasi. Saat kejadian diduga korban sedang membuat detonator bom ikan. Polisi menyebut pelaku memproduksi 2.000 detonator sehari.
17 Oktober 2022
Ledakan keras terjadi di sebuah rumah di Dusun Bajangan Kulon, Desa Bajangan, Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Senin 17 Oktober 2022 pukul 18.00 WIB. Ledakan itu membuat rumah tersebut hancur. Rumah itu diketahui milik Hasim, pria yang setiap hari dikenal sebagai petani.
Peristiwa itu menyebabkan istrinya, Tutik (50), terluka parah. Ia menderita luka bakar 80 persen dan akhirnya meninggal dunia.
19 Februari 2023
Bom ikan kembali meledak di gudang pengolahan ikan asin, Jl. RE Martadinata XX, Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Minggu 19 Februari 2023 pukul 07.30 WIB. Pemilik gudang dan satu warga lain terluka parah.
Dua korban yakni pemilik gudang, Husen Zakariya (44) dan warga lain M Syaiful (43). Kedua korban sempat menjalani perawatan intensif di RSUD dr R Soedarsono. Polisi menyebut, ledakan terjadi saat pemilik gudang meracik bom ikan.
10 Mei 2024
Terkini, ledakan bom ikan kembali terjadi gudang milik Ahmad (48) di Jl Hangtuah IX, Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan pada 10 Mei 2024, pukul 21.12 WIB.
Ledakan itu menyebabkan seorang korban tewas. Korban tewas diduga merupakan pemilik gudang bernama Ahmad, yang tubuhnya hancur. Polisi masih mendalami apakah Ahmad seorang pembuat bom ikan atau hanya pemakai.
"Masih didalami apakah sedang membuat atau tidak. Karena jika dikaitkan dengan TKP sebelumnya tahun 2023, Ahmad pernah disuruh oleh Husen untuk membeli bahan-bahan untuk bom ikan. Masih kita cek keterkaitannya," kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Makung Ismoyo Jati.
Makung menjelaskan juga bahwa berdasarkan keterangan dari keluarga korban dan warga yang telah dihimpun, Ahmad berencana melaut sebelum terjadi ledakan di gudangnya.
"Beberapa saat sebelum ledakan, ia meminta izin istrinya membelikan solar karena akan melaut. Kemudian terjadi ledakan," terang Makung.
(dpe/dte)